Sabtu, 25 Mei 2013

Apa itu Taqiyah Syiah dan Berapa Jumlah Penganut Syiah di Indonesia

Taqiyah adalah kondisi luar seseorang dengan yang ada di dalam batinnya tidaklah sama. Memang taqiyah juga dikenal di kalangan Ahlussunnah. Hanya saja menurut Ahlussunnah taqiyah digunakan untuk menghindarkan diri dari musuh-musuh Islam alias orang kafir atau ketika perang maupun kondisi yang sangat membahayakan orang Islam. Sementara itu menurut Syi’ah bahwa Taqiyah wajib dilakukan. Jadi taqiyah adalah salah satu prinsip agama mereka. Taqiyah dilakukan kepada orang selain Syi’ah, seperti ungkapan bahwa Quran Syi’ah adalah sama dengan Quran Ahlussunnah. Padahal ungkapan ini hanyalah kepura-puraan mereka. Mereka juga bertaqiyah dengan pura-pura mengakui pemerintahan Islam selain Syi’ah. Padahal kakikatnya orang Syi’ah sangat membenci dan menganggap pemerintahan tersebut telah merampas.
Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh orang Syi’ah adalah melakukan kawin mut’ah (kawin kontrak), tidak melakukan shalat Jumat sebelum datangnya imam ke-12, suka berdebat membahas tentang wasiat Rasulullah , dan tidak mau menampakkan kesyi’ahannya dengan menyimpan semua akidahnya di dalam dada dengan cara taqiyah. Orang Syi’ah begitu bersemangat melontarkan slogan ‘La syarqiyah wala gharbiyah walakin islamiyah’diterjemahkan dengan ‘tidak Syi’ah tidak juga Suni tetapi Islam’, sesudah terpola dengan tidak mempermasalahkan Syi’ah , barulah mereka muati dakwahnya dengan akidah Syi’ah.
Saudaraku kaum Muslimin. Perlu diketahui bahwa di antara kota-kota yang dijadikan sebagai pusat penyebaran ajaran Syi’ah adalah Bandung, Pekalongan, dan Bangil. Silakan periksa lebih detil lagi keberadaan yayasan Syi’ah di seluruh Indonesia, bisa dicek lewat internet. Tidak rahasia lagi bahwa pada waktu Khumaini berkuasa , banyak ulama Suni di Iran yang dibantai dan disiksa, masjid-masjid Muslim pun dihancurkan. Begitupun setelah Irak dikuasai oleh AS dan diberikan kelanjutannya kepada Syiah, banyak pula ulama Islam sunni yang mereka bunuh hingga sekarang.
Perlu juga diingat bahwa antara Syi’ah dan Yahudi adalah bersaudara. Karena memang pencetus Syi’ah adalah Abdullah bin Saba yang Yahudi. Ia pura-pura masuk Islam, karena tidak senang melihat persatuan umat Islam dalam Ahlussunnah pada waktu itu. Perhatikan sejarah terbunuhnya Utsman dan pembunuhan-pembunuhan berikutnya. Sejarah kontemporer juga menguatkan bukti sejarah lampau. Bukan sebuah rahasia jika masuknya Amerika ke Afghanistan tidak lain karena dibantu oleh kaum Syi’ah. Sebelumnya juga begitu, hancurnya Irak pun dengan peran serta kaum Syi’ah Irak dan Iran, hingga sekarang kekuasaan dipegang oleh orang Syi’ah yang menjadi boneka negara penjajah—tidak layak dilupakan kisah sepak terjang pengkhianatan Alqomah yang Syi’ah bekerja sama dengan Tartar meluluhlantakkan Baghdad pada zaman dahulu.
Lihat pula Libanon. Untuk memancing Amerika masuk, Syi’ah lewat tentaranya, ‘Hizbullah’ melakukan gerakan pura-pura melawan Amerika. Kemudian setelah Amerika lewat Israel melakukan serangan balik mereka lari hingga yang dibantai adalah penduduk yang Ahlussunnah. Akhir-akhir ini Yaman dan perbatasan Saudi Arabia juga digoncang oleh ulah Syi’ah. Orang Syi’ah pura-pura menyerang. Jika terjadi perang mereka berharap akan masuklah Yahudi/Amerika dengan alasan keamanan. Begitupun apa yang telah terjadi di Suriah baru baru ini, mereka tidak ingin kekuatan islam sunni berkibar di Suriah, yang sebenarnya adalah daerah pertahanan Israel. Bila Suriah terkuasai oleh umat Islam, maka tak mustahil, Jordania pun terkuasai pula , yang pada akhirnya Israel akan getar getir dan terancam tersingkir dari bumi palestina yang mereka jajah.
Taqiyah secara definisi 
Taqiyah adalah merahasiakan keyakinan dari para lawan yang bisa merugikan agama dan jiwanya. Ali Muhammad al-Syalabi menerangkan, adapun Taqiyah dalam Syiah ada empat unsur pokok ajaran ;
Pertama, Menampilkan hal yang berbeda dari apa yang ada dalam hatinya. Kedua, taqiyah digunakan dalam berinteraksi dengan lawan-lawan Syiah. Ketiga, taqiyah berhubungan dengan perkara agama atau keyakinan yang dianut lawan-lawan. Keempat, digunakan di saat berada dalam kondisi mencemaskan (Ali Muhammad al-Syalabi, Fikr al-Khawarij wa al-Syiah fi Mizan Ahlissunnah wal Jama’ah, hal. 311).
Posisi ajaran taqiyah dalam Syiah sangat esensial. Seperti kata al-Kulaini, penulis al-Kafi:
لا دين لمن لا تقية له
“Tidak beragama orang yang tidak menggunakan konsep taqiyah.” (al-Kulaini, Ushul al-Kafi, jilid II, hal. 217). Karena itu, Ibnu Babawaih, tokoh besar Syiah klasik, berfatwa bahwa hukum menerapkan taqiyah itu wajib, seperti kewajiban menjalankan shalat.
Ia mengatakan; “Keyakinan kita tentang hukum taqiyah adalah wajib, barang siapa yang meninggalkan taqiyah sama halnya dengan meninggalkan shalat.” (Ibnu Babawaihi, al-I’tiqadat, hal. 114).
Dalam keyakinan Syiah, taqiyah merupakan pilar-pilar utama agama. Taqiyah diserupakan dengan Sembilan persepuluh dari agama mereka. Sementara rukun-rukun Islam dan kewajiban dalam Islam lainnya hanya sepadan dengan satu persepuluh. Ini artinya, taqiyah lebih utama daripada rukun Islam. (lihat al-Kafi, juz II hal. 217, Badzlul Majhud  juz II hal. 637).
Jumlah penganut Syiah di Indonesia 
Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rakhmat, pernah mengatakan kisaran jumlah penganut Syiah di Indonesia ,  “Perkiraan tertinggi, 5 juta orang. Tapi, menurut saya, sekitar 2,5 jiwa,” kata Kang Jalal, sapaan Jalaluddin Rakhmat.
Pemeluk Syiah, kata Kang Jalal melanjutkan, sebagian besar ada di Bandung, Makassar, dan Jakarta. Selain itu, ada juga kelompok Syiah di Tegal, Jepara, Pekalongan, dan Semarang; Garut; Bondowoso, Pasuruan, dan Madura.
Di Sampang, jumlah penganut Syiah tergolong kecil. Cuma 700 orang. “Karena Sampang kantong kecil, maka orang-orang berani menyerang mereka,” Jalal berujar.
Meski jumlahnya tergolong banyak, hanya segelintir orang yang terbuka soal identitas Syiah. Dalam kesehariannya, mereka cenderung menutup diri. Mereka mempraktekkan taqiyah atau menyembunyikan identitas asli. Tujuannya, kata Kang Jalal, untuk menjaga persatuan. Tak sedikit ustad Syiah yang memberikan ceramah di masjid Sunni. Bahkan mereka beribadah seperti orang Islam pada umumnya. “Yang tahu orang itu Syiah, ya hanya orang Syiah sendiri. Lebih baik kami bersembunyi ketimbang berkonflik,” ujarnya. (bbrp sumber/Atturots/Tempo/dsb)

SEJAUH MANA KESANTUNAN ALLAH

Allah memperkenalkan diriNya sebagai al-Halim (Yang Maha Penyantun) “…Ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun (Qs. Al Baqarah : 235) , Artinya ketika seorang tidak mengenal lagi bahwa Allah Maha Penyantun berarti ia sudah mengabaikanNYa. Dan itu adalah suatu kedurhakaan terhadap Allah
“AL HALIM “  menurut penuturan Khathabi berarti Zat yang pemaaf dan penyabar , yang tidak pernah terpancing oleh tindakan bodoh orang yang tidak tahu atau orang yang memang durhaka. Khathabi mengingatkan bahwa orang yang penyabar tidak serta merta berhak menyandang predikat santun jika tidak mampu menghadapi segala  konsekuensinya.
SEJAUH MANA KESANTUNAN ALLAH
Kalaulah tidak karena kesantunan, maaf dan kasih sayang Allah , niscaya kehidupan di muka bumi ini akan Dia binasakan. “Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi satu makhluk yang melata pun. Akan tetapi Allah akan menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu tertentu.” (QS. Fathir:45)
“Jika Dia menyiksa mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan siksa bagi mereka.” (QS. Al-Kahfi:58)
Kesantunan Allah itu terlihat dalam kesabaran-Nya terhadap ulah orang-orang musyrik, orang-orang kafir, orang-orang yang durhaka, dan orang-orang yang suka melakukan perbuatan dosa. Anda lihat sendiri orang-orang yang sesat itu malahan menjadikan sekutu bagi Allah, menentang Allah dan Rasul-Nya, membangun kekuatan perang untuk memerangi Allah, para sahabat dan pengikutnya, padahal Allah mampu menghancurkan mereka. Tapi lihatlah, Allah tetap bisa bersabar dan memaafkan mereka, bahkan memberi rizki, makan dan minum, menurunkan kitab-kitab-Nya, mengutus para Rasul-Nya, mengemukakan Hujjah, dan tetap menunggu tobat, dan kesadaran mereka untuk kembali kepada keimanan dan keislaman.
Tetapi, bila Allah sudah murka, tak ada yang dapat membendungnya :murka-Nya sangat besar. Dia telah menerangkan kepada kita apa yang telah Dia lakukan kepada orang-orang kafir dan zalim sebelum kita.
Maka, tatkala mereka membuat kami murka, Kami menghukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka semua (di laut).” (QS.Az-Zukhruf:55).
Allah mencintai Hamba-Nya yang santun. Rasulullah SAW pernah berkata kepada salah satu sahabatnya, yang baru pertama kali bertemu dengannya,”Ada dua sifat dalam dirimu yang sangat disukai Allah: santun, dan sabar.”(HR.Muslim: 18)
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling santun . Oleh kaumnya di ia dianiaya , dituduh kafir , tukang sihir dan gila, dilempari dengan batu, hendak dibunuh dan diperangi , tetapi dia mendoakan mereka agar diberi petunjuk.”..Wahai Allah , ampunilah kaumku. Sesungguhnya mereka tidak tahu.” Dan ketika Rasulullah sudah mempunyai kekuasaan untuk membalas perlakuan mereka, beliau malah mengatakan dengan santun “ Pergilah…kalian telah terbebas” –
(  Prof. Dr. Umar Suleiman al Asyqar)

SEORANG SUFI DAN AHLI MAKSIAT


Suatu hari, Ibrahim Bin Adham didatangi oleh Seseorang yang sudah sekian lama hidup dalam Kemaksiatan, sering Mencuri, selalu Menipu, & Tak Pernah bosan Berzina. Orang ini mengadu kepada Ibrahim Bin Adham, " Wahai Tuan Guru, aku seorang Pendosa yang rasanya tak mungkin bisa keluar dari kubangan Maksiat. Tapi, tolong ajari aku seandainya ada cara untuk menghentikan semua perbuatan Tercela ini? " Ibrahim Bin Adham menjawab, " Kalau kamu bisa selalu berpegang pada lima hal ini, niscaya kamu akan terjauhkan dari segala perbuatan Dosa & Maksiat. "

* Pertama, jika kamu masih akan berbuat Dosa & Maksiat, Maka " Usahakanlah agar Allah Jangan Sampai Melihat perbuatanmu itu. " Orang itu terperangah, " Bagaimana mungkin, Tuan Guru, bukankah Allah selalu melihat apa saja yang diperbuat oleh siapapun? Allah Pasti tahu Walaupun perbuatan itu dilakukan dalam Kesendirian, di Kamar yang Gelap, bahkan di Lubang Semut sekalipun. " Wahai Anak Muda, kalau yang melihat perbuatan Dosa & Maksiatmu itu adalah Tetanggamu, Kawan Dekatmu, atau Orang yang kamu Hormati, Apakah kamu akan meneruskan perbuatanmu? Lalu mengapa Terhadap Allah kamu Tidak Malu, sementara Dia melihat apa yang kamu perbuat? " Orang itu lalu Tertunduk & berkata, " katakanlah yang kedua, Tuan Guru! "

* Kedua, jika kamu Masih akan berbuat Dosa & Maksiat, Maka " Jangan Pernah lagi kamu Makan Rezeki Allah. " Pendosa itu kembali Terperangah, " Bagaimana mungkin, Tuan Guru, bukankah semua Rezeki yang ada di sekeliling Manusia adalah dari Allah semata? Bahkan, Air Liur yang ada di Mulut & Tenggorokanku adalah dari Allah jua. " Ibrahim Bin Adham menjawab, " Wahai Anak Muda, masih pantaskah kita Makan Rezeki Allah, Sementara Setiap saat kita Melanggar PerintahNya & Melakukan LaranganNya? Kalau kamu Numpang Makan kepada Seseorang, sementara Setiap Saat kamu Selalu Mengecewakannya & dia Melihat Perbuatanmu, Masihkah kamu Punya Muka untuk Terus Makan darinya?" " Sekali-kali tidak! Katakanlah yang ketiga, Tuan Guru."
* Ketiga, kalau kamu masih akan berbuat Dosa & Maksiat, "  Janganlah kamu Tinggal lagi di Bumi Allah. " Orang itu tersentak, " Bukankah semua tempat ini adalah Milik Allah, Tuan Guru? Bahkan, Segenap Planet, Bintang & Langit adalah MilikNya juga? " Ibrahim Bin Adham menjawab, " Kalau kamu Bertamu ke rumah Seseorang, Numpang Makan dari semua Miliknya, Akankah kamu Cukup Tebal Muka untuk Melecehkan Aturan-Aturan Tuan Rumah itu, Sementara dia Selalu Tahu & Melihat apa yang kamu Lakukan? " Orang itu kembali Terdiam, Air Mata Menetes perlahan dari Kelopak Matanya, lalu berkata, " Katakanlah yang keempat, Tuan Guru. "
* Keempat, jika kamu masih akan berbuat Dosa & Maksiat, & Suatu Saat Malaikat Maut datang untuk Mencabut Nyawamu sebelum kamu Bertobat, " Tolaklah ia & Janganlah mau Nyawamu diCabut. " Bagaimana mungkin, Tuan Guru? Bukankah Tak Seorang pun Mampu Menolak Datangnya Malaikat Maut? " Ibrahim Bin Adham menjawab, " Kalau kamu tahu begitu, mengapa masih jua Berbuat Dosa & Maksiat? Tidakkah Terpikir olehmu, jika suatu saat Malaikat Maut itu datang Justru Ketika kamu Sedang Mencuri, Menipu, berZina & Melakukan Dosa lainnya? " Air mata menetes semakin deras dari kelopak mata orang tersebut, kemudian ia berkata, " Wahai Tuan Guru, katakanlah hal yang kelima. "

* Kelima, jika kamu masih akan berbuat Dosa, & Tiba-Tiba Malaikat Maut Mencabut Nyawamu justru ketika sedang Melakukan Dosa, Maka " Janganlah mau kalau nanti Malaikat Malik akan memasukkanmu ke dalam Neraka. Mintalah kepadanya Kesempatan Hidup sekali lagi agar kamu bisa Bertobat & Menambal Dosa-Dosamu itu. " Pemuda itupun berkata, " Bagaimana mungkin Seseorang bisa minta Kesempatan Hidup lagi, Tuan Guru? Bukankah hidup hanya sekali? Ibrahim Bin Adham pun lalu berkata, " Oleh karena Hidup Hanya Sekali Anak Muda, & kita Tak Pernah Tahu kapan Maut akan Menjemput kita, Sementara semua yang telah Diperbuat pasti akan kita Pertanggung-Jawabkan di Akhirat Kelak, apakah kita masih akan Menyia-nyiakan Hidup ini Hanya untuk Menumpuk Dosa & Maksiat? "  Pemuda itupun langsung Pucat, & dengan Suara Parau menahan ledakan tangis ia mengiba, " Cukup, Tuan Guru, aku Tak Sanggup lagi Mendengarnya. " Lalu ia pun beranjak Pergi meninggalkan Ibrahim Bin Adham. & sejak saat itu, orang-orang mengenalnya sebagai Seorang Ahli Ibadah yang jauh dari Perbuatan-Perbuatan Tercela.

Semoga Kisah ini dapat menjadi Renungan bagi kita bersama dalam Menapaki setiap Langkah-Langkah kita Selagi Hidup di Dunia. In Shaa' Allah . .  Aamiin . . .

Rezeki Halal itu Menanti Usahamu Untuk Meraihnya

Bersungguh sungguhlah untuk selalu berniat mencari rezeki yang halal. Dan yakinlah bahwa rezeki itu sudah dibagi bagi dan diukur. Rezeki itu menanti usahamu untuk diraihnya, atau rezeki itu memang bukan milikmu sebagai ujian dan cobaan supaya engkau ikhlas menjauh darinya dengan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Wara dan merasa diawasi oleh Allah.
Tidak ada wara yang dapat mengenakkan hati, namun dapat menjernihkan ruhani, dapat menyelamatkan agama, membersihkan jiwa, mensucikan hati dan dapat berhati hati terhadap harta haram. Jika syara telah menyarankan untuk menjauhi harta haram, maka begitu juga ia menyarankan dari harta yang subhat, maka seorang muslim harus menjauhi dari keduanya dengan rasa takut demi keselamatan agama dan kejernihan ketakwaannya.
صحيح البخاري ٥٠: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ عَنْ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْحَلَالُ بَيِّنٌ وَالْحَرَامُ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا مُشَبَّهَاتٌ لَا يَعْلَمُهَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ فَمَنْ اتَّقَى الْمُشَبَّهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ كَرَاعٍ يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوشِكُ أَنْ يُوَاقِعَهُ أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلَا إِنَّ حِمَى اللَّهِ فِي أَرْضِهِ مَحَارِمُهُ أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Shahih Bukhari : Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim Telah menceritakan kepada kami Zakaria dari ‘Amir berkata; aku mendengar An Nu’man bin Basyir berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Yang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas. Namun diantara keduanya ada perkara syubhat (samar) yang tidak diketahui oleh banyak orang. Maka barangsiapa yang menjauhi diri dari yang syubhat berarti telah memelihara agamanya dan kehormatannya. Dan barangsiapa yang sampai jatuh (mengerjakan) pada perkara-perkara syubhat, sungguh dia seperti seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di pinggir jurang yang dikhawatirkan akan jatuh ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki batasan, dan ketahuilah bahwa batasan larangan Allah di bumi-Nya adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Dan ketahuilah pada setiap tubuh ada segumpal darah yang apabila baik maka baiklah tubuh tersebut dan apabila rusak maka rusaklah tubuh tersebut. Ketahuilah, ia adalah hati”.
Harta halal itu nikmat dan menjadi berkah kebaikan dan kebahagiaan, sebagaimana disebutkan oleh hadits yang dikeluarkan oleh Ahmad dan At Thabrani dengan sanad yang shahih dari Amr bin Ash bahwa Rasulullah SAW bersabda , “ Harta yang paling baik adalah harta yang diberikan kepada seseorang yang shalih”  (Takharij Ihya 3-234)
Maka hati hatilah wahai saudara muslim dari harta yang haram , karena harta yang haram itu merupakan penghalang antara hamba dan Tuhannya, dan yang paling pertama, harta haram itu bisa menghalangi terkabulnya doa.
“Sesungguhnya harta ini hijau dan manis. Siapa saja yang mendapatkannya dengan benar, maka ia akan diberkahi. Dan banyak sekali orang orang yang bergelut dalam harta sekehendak nafsunya, maka pada hari kiamat mereka hanya akan mendapatkan api neraka (HR Bukhari)
Wahai saudaraku, naikkanlah derajat keimananmu sampai kepada martabat para ash shidiqqin, para wali dan para shalihin. Itu adalah derajat yang mulia. Derajat itu tidak bisa dicapai hanya dengan sholat, hanya dengan puasa, hanya dengan shodaqoh, hanya dengan shalat sunnah, tanpa dibarengi wara’ dan taqwa. Apabila taqwa itu belum bisa mengendalikan hatimu, maka kamu akan tetap liar , selalu goyah dan tersesat. Taqwa tidak begitu saja datang, akan tetapi akan terwujud dengan menjauhi syubhat. Allah akan mengetahui sampai sejauh mana ketaatan dan keikhlasanmu.
Dari Athiyyah As Saidi ra, ia berkata, rasulullah SAW bersabda,” Tidaklah mudah bagi seorang hamba untuk sampai kepada derajat takwa kecuali ia meninggalkan sesuatu, karena ia takut jika ia mengambilnya akan menjadi masalah (HR At Tirmidzi)  —RQ–

Rahasia Membentuk Sopan Santun

6 langkah cerdas membentuk Sopan Santun anak)

1.Jadikan diri sendiri sebagai contoh. Pada masa sekarang ini, anak-anak sedang mengalami masa imitasi, biasanya mereka meniru setiap perilaku orangtua.

2. Sampaikan secara langsung jika Anda ingin agar si kecil bersikap yang baik dan tidak rewel saat berkunjung ke rumah teman atau orang tua

3. Bila anak telah bersikap sopan, tidak ada salahnya memberi pujian. jika perilaku sudah terbentuk maka upayakan pujian ini di hentikan bertahap. cara ini cocok untuk usia 2-6 tahun.

4. Bila Anda berharap terlalu banyak dari anak, bisa-bisa yang terjadi adalah "perang" dengan anak. Lakukan secara bertahap, sesuai perkembangan anak (belajarlah tahapan ini, penting)

5. Salah adalah hal yang biasa. Begitu pula jika anak melakukan kekeliruan yang menurut Anda tidak sopan. Beritahu anak kesalahannya dan katakan apa yang Anda harapkan. Jangan langsung memarahi atau mempermalukannya di depan orang lain.

6. Ajarkan Kata-kata Sopan Sejak Dini Ajarkan balita berusia 2 tahun Anda untuk mengatakan “minta tolong” dan “terima kasih” sejak dini. Kendati mereka tak sepenuhnya mengerti arti kata-kata tersebut, balita akan mengartikan kata “minta tolong” sebagai cara tepat mendapatkan yang diinginkan. Begitu pula, kata “terima kasih” adalah cara mengakhiri interaksi dengan baik. Tanamkan ini sebagai kebiasaan dan jadikan kosakata yang baik bagi anak. Pada akhirnya mereka akan terbiasa dengan pemahaman, membuat orang lain merasa senang juga penting ketika mereka berinteraksi.

Jangan lupa, orangtua juga harus memulai lebih dulu dengan kebiasaan baik ini. Bahkan ketika anak belum paham arti kata ini, sebaiknya mereka terbiasa mendengar ibu atau ayahnya kerap mengatakan ini. Anak-anak memang akan membeo kebiasaan ini, namun kebiasaan ini baik ditanamkan jauh-jauh hari kendati mereka belum benar-benar mengerti arti sebenarnya

BABI NGEPET

Babi ngepet. Salah satu profesi menyimpang dari tatanan agama samawi ini punya pesan yang merangsang jemariku membuat catatan ini. Profesi ini membuat seseorang mampu mendapatkan harta dengan memuja jin. Orang yang sudah buntu pikirannya ini akan berubah menjadi babi jadi-jadian yang lihai mencuri uang, kemudian hidup dan matinya tergantung lilin yang dijaga oleh partnernya. Lilin harus tetap menyala. Jika padam, maka orang yang sedang beroperasi mencuri dengan fisik babi itu akan secara otomatis menemukan bad ending-nya mati alias koit.
Babi ngepet. Aku tertarik. Tapi, bukan untuk menjadi seorang babi ngepet, tapi aku tertarik dengan lilinnya. Hehehe. Kenapa? Karena lilin sangat penting bagi kehidupan si babi ngepet. Padam lilin, matilah si babi.
Imajinasi nakalku menganalogikan hidup dan mati kita juga bergantung pada sebuah lilin layaknya si babi ngepet. Padam lilin itu, maka jadilah kita mayat hidup, bahkan mungkin mayat sungguhan. Hehehe.
Apa lilin itu? Lilin itu adalah semangat. Adakah dari kita yang mampu survive mengarungi hidup tanpa semangat? Nihil. Tak satupun kita yang akan mampu. Hidup punya bergudang-gudang tantangan yang mutlak kita hadapi.
Bagaimana agar semangat tetap hidup? Adalah penting bagi kita agar tetap memiliki visi yang tetap terjaga visualisasinya dalam hati, pikiran maupun bentuk-bentuk yang tertangkap oleh mata kita (bisa dalam bentuk tulisan ataupun gambar).
Namun perlu diketahui, persoalan baru akan muncul tatkala kita terjebak pada visi yang membuat kita bingung, resah dan gelisah alias tak tenang. Kondisi seperti ini akan terjadi jika antara visi dan realita punya gap yang jauh. Contoh, mungkin saja kita sudah merasa berusaha maksimal namun visi tak kunjung tergenggam. Kondisi ini akan mudah membuat seseorang menjadi tak bersemangat. Artinya padamlah lilin itu dan akhirnya innalillahi. Hehehe.
Padahal, jika mau bijak, visi yang telah ditetapkan tak sedikitpun bersalah. Yang salah adalah sang perealisasi visi tersebut. Dia sendiri yang memadamkan lilin semangat, bukan visi. Sang perealisasi visi lupa bahwa lilin tersebut akan tetap menyala jika dijaga konsisten oleh tiga partner penjaga lilin yang bernama sabar, syukur, dan tawakal. Inilah tiga partner penjaga lilin semangat dalam hidup kita.

1. Sabar. Apapun yang terjadi, yakinilah bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik bagi kita. Yakinilah tak pernah ada buah pahit dari sabar. Semuanya manis.
2. Syukur. Tak ada rasa berkekurangan jika syukur tetap memeluk hati. Tak ada keluh kesah. Yang ada hanya ucapan terimakasih atas segala sesuatu yang terjadi atas kita. Tak ada gelap, yang ada hanya terang. Tak ada susah, yang ada hanya senang. Tak ada kegagalan, yang ada hanya proses menuju kesuksesan.
3. Tawakal. Serahkan segala sesuatunya kepada Allah yang Maha Tunggal dan Maha Berkuasa. Tugas kita hanyalah berusaha, berusaha, dan berusaha dengan niat bersih. Dia maha adil. Siang 12 jam, malampun 12 jam. Hasil akan sebanding dengan usaha. Ini pasti. Yakinilah Dia itu maha pengasih dan penyayang. Kesal dan berkeluh kesah adalah bentuk sikap yang melecehkan eksistensi kemahapengasihan dan kemahapenyayangan Nya. Hasil urusan Allah Yang Maha, berusaha urusan kita. Dijamin pusing, bingung dan resah jika urusan kita tak kita pikirkan, malahan kita sibuk pikirkan urusan Allah. Manusia berusaha, Allah memberikan hasil. Jadi, terserah Dia saja. Dan ingat, Dia itu maha adil lho. Hehehe.
Inilah ketiga penjaga lilin semangat dalam diri kita untuk menjinakan hidup. Bervisilah asal hati tetap tenang. Masa depan boleh dipikirkan tapi jangan dibingungkan. Sesuatu yang benar pasti menenangkan hati. Maka pilihlah visi yang menenangkan hati.
Kita semua bisa. Yakinlah anda bisa. Kita semua pasti bisa. Bisa jadi pribadi visioner yang sukses dan mengagumkan, bisa juga jadi babi ngepet. Tinggal pilih saja siapa penjaga lilin kita. Kalau penjaganya adalah tiga partner penjaga, maka kita adalah sang visioner. Kalau penjaganya adalah seorang manusia biasa, maka kita adalah sang? Tahu kan?

SANDARAN HATI WARGA NAH'DLIYYIN KAMPUNG.

  1. " dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.Sesungguhnya pendengaran, penglihatan,dan hati,semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya."
    ( Al Isra ayat 36)


    MADINATUL IMAN, Jakarta - Pesiden World Conference on Religions for Peace (WCRP) KH Hasyim Muzadi menyangkal penilaian peserta sidang PBB di Jenewa Swiss yang menuduh Indonesia intoleransi beragama. Bahkan mantan Ketua Umum PBNU itu menyerang balik sejumlah negara di Eropa yang intorelansi beragama dalam sejumlah kasus.

    “Selaku Pesiden WCRP saya sangat menyayangkan tuduhan intoleransi agama di Indonesia. Pembahasan di forum dunia itu pasti, karena laporan dari dalam negeri Indonesia,“ kata Hasyim Muzadi di Jakarta, Rabu (30/5).

    Menurut Hasyim, tidak ada negara di dunia ini yang lebih toleran dari Indonesia dalam beragama. “Selama berkeliling dunia, saya belum menemukan negara muslim manapun yang setoleran Indonesia,” jelas sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) ini.

    Hasyim lantas mempertanyakan ukuran intoleransi beragama yang dituduhkan oleh peserta sidang PBB di Jenewa Swiss. “Kalau yang dipakai ukuran adalah masalah Ahmadiyah, memang karena Ahmadiyah menyimpang dari pokok ajaran Islam, namun selalu menggunakan stempel Islam dan berorientasi politik barat. Seandainya Ahmadiyah merupakan agama tersendiri pasti tidak dipersoalkan oleh umat Islam Indonesia,” katanya.

    Kasus GKI Yasmin Bogor, kata Hasyim, juga juga tidak bisa dijadikan ukuran Indonesia intoleransi beragama. “Saya berkali- kali ke sana, namun tampaknya mereka tidak ingin selesai. Mereka lebih senang Yasmin menjadi masalah nasional dan dunia untuk kepentingan daripada masalahnya selesai. Kalau ukurannya pendirian gereja, faktornya adalah lingkungan. Di Jawa pendirian gereja sulit, tapi di kupang (batuplat) pendirian masjid juga sangat sulit. Belum lagi pendirian masjid di papua. ICIS selalu melakukan mediasi,” katanya.

    Selanjutnya, katanya, jika yang dijadikan ukuran adalah protes terhadap konser Lady Gaga dan Insyad Manji, kata Hasyim, tidak ada bangsa di dunia ini yang mau tata nilainya dirusak orang lain. “Bangsa mana yang ingin tata nilainya dirusak, kecuali mereka yang ingin menjual bangsanya sendiri untuk kebanggaan intelektualisme kosong? Kalau ukurannya HAM di Papua, kenapa TNI, Polri, dan imam masjid berguguran tidak ada yang bicara HAM ?,” katanya.

    Lebih lanjut, pengasuh pondok pesantren Al-Hikam Malang dan Depok ini mengatakan, Indonesia lebih baik toleransinya ketimbang Swiss yang sampai sekarang tidak memperbolehkan pendirian menara masjid. Indonesia, katanya, juga lebih baik dari Perancis yang masih mempersoalkan jilbab, dan lebih baik dari Denmark, Swedia dan Norwegia yang tak menghormati agama karena di sana ada UU perkawiman sejenis.

    “Agama mana yang memperkenankan perkawinan sejenis? Akhirnya kembali kepada bangsa Indonesia dan kaum muslimin sendiri yang harus sadar dan tegas, membedakan mana HAM yang benar humanisme dan mana yang sekedar weternisme,” pungkasnya. (suaramerdeka.com, 30/5/2012)

    sumber :
    http://www.madinatuliman.com/rubrik-berita/kabar-nusantara/235-kh-hasyimmuzadi-serang-balik-barat-soal-intoleransi-beragama.html

    SELAMAT MYLAD NAH'DLATUL 'ULAMA KE- 90.
    16 Rajab 1434 H / 26 MEI 2013 M.
    SEMOGA BARAKAH MAN'FA'AH KEHADIRAN MU UNTUK NKRI SELALU TERKUCUR INDAH.
    AAMIIINN..

    ---------------

    yang lebih mengetahui hal ahwal bentuk bangunan dan aktifitas rumah tangga seseorang itu,tentu lah yang adalah dia,ayah,kakek,dan datuknya lahir dibangunan tersebut.

Kamis, 23 Mei 2013

CATATAN PENTING DI BALIK KISAH ISRO’ MI’ROJ

Segala puji bagi Alloh yang Maha Kuasa. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan sahabatnya.
Di bulan Rajab banyak sekali kegiatan kaum muslimin yang sudah mengakar dari masa kemasa seperti merayakan Isro’ Mi’roj atau berpuasa di bulan Rajab.
Isro’ Mi’roj adalah kejadian yang luar biasa atau mu’jizat yang diberikan oleh Alloh kepada Nabi Muhammad SAW yang di dalamnya terdapat hikmah-hikmah serta ilmu yang amat luar biasa bagi orang yang merenunginya. Kejadian Isro’ disebutkan oleh Alloh dalam Al-Qur’an surat Al-Isro ayat 1. Adapun kejadian Mi’roj disebutkan dalam riwayat-riwayat yang shohih di antaranya riwayat yang disebutkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim dalam hadits panjang yang menceritakan tentang perjalanan Nabi SAW saat isro mi’roj.
Ada beberapa hal yang harus dicermati di dalam pelajaran Isro’ Mi’roj.

Pertama; Nabi Muhammad di perjalankan oleh Alloh dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqso hingga ke atas langit ke tujuh adalah dengan badan dan ruhnya. Dan badan Nabi SAW masih tetap dalam bentuk aslinya dan tidak berubah menjadi cahaya seperti yang diceritakan oleh sebagian penulis-penulis yang kurang berbekal sebab yang namanya Mu’jizat adalah kejadian yang luar biasa dan jika Nabi SAW berubah menjadi cahaya maka kejadian itu menjadi tidak luar biasa lagi. Maka di dalam memahami istilah ilmiah seperti ini hendaknya dikembalikan oleh Ulama terdahulu dan jangan menghayal dengan berdalih disesuaikan dengan kajian-kajian ilmiah.
Yang harus dipahami bahwa penemuan ilmiah tidak akan bertentangan dengan syari’at, kalau ada pertentangan antara kajian ilmiah dengan syariat tentu karena salahnya kajian ilmiah atau salahnya seseorang dalam memahami syari’ah. Dan perjalanan Isro’ Mi’roj Nabi tidak bertentangan dengan penemuan ilmiah karena perjalanan Nabi SAW adalah tidak bisa patuh dan tunduk kepada riset dan kajian ilmiah. Akan tetapi kejadian Isro’ Mi’roj adalah terjadi karena kuasa Alloh SWT yang menciptakan waktu dan tempat.

Kedua, perayaan Isro’ Mi’roj maknanya adalah mengagungkan dan menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW, karena perayaan Isro’ Mi’roj akan selalu mengangkat tema kisah Isro’ Mi’roj Nabi, dengan pembahasan panjang lebar dan ditekankan pada pemahaman akan kewajiban sholat, makna-makna sesuatu yang diperlihatkan oleh Alloh kepada Nabi SAW. Dan hal semacam ini tidak bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Nabi SAW. Justru hal-hal semacam inilah yang diperintahkan oleh Rasululloh SAW. Maka sungguh aneh jika tiba-tiba ada orang yang mengatakan perayaan Isro’ Mi’roj adalah bid’ah. Bagaimana mengagungkan kejadian agung, membacakan riwayat dari Nabi SAW serta menjelaskannya agar umat semakin paham tentang Isro’ Mi’roj, hikmah Isro’ Mi’roj, ilmu Isro’ Mi’roj, pesan kesan dibalik Isro’ Mi’roj dan lain sebagainya akan dikatakan sebagai bid’ah? Dan sungguh alangkah indahnya di sebuah acara Isro’ Mi’roj tiba-tiba ada seorang anak kecil menyenandungkan syair untuk Nabi SAW kemudian diikuti dengan santunan untuk anak yatim, kemudian setelah itu berdirilah beberapa Ustadz menjelaskan dengan detail tentang sholat tentang apa yang dilihat oleh Nabi SAW dalam isro mi’roj .
Dan memang ada sebagian perayaan Isro’ Mi’roj yang dibarengi dengan pelanggaran syari’at, seperti berkumpulnya laki-laki dan perempuan yang saling berdesakan atau mungkin adanya tontonan yang membuka aurat. Akan tetapi orang yang berfikir dan berilmu akan tahu bahwasanya Isro’ Mi’roj bukan seperti itu. Itu adalah pelanggaran-pelanggaran dalam Isro’ Mi’roj yang harus dipangkas. Bukan Isro’ Mi’roj nya yang harus dihentikan.
Adapun hari dan tanggal terjadinya Isro dan Mi’roj memang Ulama berbeda pendapat dalam hal ini .Ada yang mengatakan tanggal 27 Rojab ada yang mengatakan selain tanggal tersebut.
Masalah hari dan tanggal tidak penting, yang jelas dan pasti bahwa Rasululloh SAW telah benar-benar isro’ mi’roj dan kita tidak merayakan hari dan tanggal akan tetapi kita merayakan kejadian dan pesan yang ada di dalam kisah isro’ mi’roj .

Ketiga; di saat Nabi Muhammad SAW dimi’rojkan oleh Alloh SWT (diangkat keatas langit ketujuh). Disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW berbicara langsung dengan Alloh SWT. Yang harus dipahami bahwa menurut jumhur ulama bahwa Nabi Muhammad SAW di saat itu tidak melihat Alloh dengan mata kepala beliau, akan tetapi beliau melihat Alloh SWT dengan mata hatinya. Dan memang benar Alloh berbicara dengan Nabi Muhammad adalah dengan hakikat berbicara yang hanya Alloh dan Rasululloh-lah yang tahu caranya. Akan tetapi yang harus kita ketahui bahwa di saat Nabi Muhammad berbicara dengan Alloh bukan berarti Nabi harus melihat dengan mata kepala beliau, ini yang harus kita yakini. Memang ada sebagian para ulama yang mengatakan Nabi Muhammad melihat dengan mata kepala beliau seperti pendapat yang di nukil dari Imam an-Nawawi, Imam Qodi’iyadh dan Imam al-Farro’. Akan tetapi para pakar aqidah Ahlisunnah waljamaah menjelaskan bahwasanya pendapat itu adalah pendapat lemah.

Keempat; Nabi Muhammad SAW berbicara dengan Alloh SWT di atas Mustawa. Mungkin ada sebagian kaum muslimin yang setelah membaca kisah Isro’ Mi’roj dan kisah Nabi SAW berbicara dengan Alloh SWT di atas Sidratul Muntaha dan di atas Mustawa lalu berangan-angan bahwa Alloh ada di atas langit sana. Maka yang harus dijelaskan bahwa atas Mustawa bukanlah tempatnya Alloh, akan tetapi tempatnya Nabi SAW. Alloh tidak butuh kepada tempat. Maka jangan dikatakan Alloh di atas, sebab atas dan bawah adalah ciptaan Alloh SWT.
Disebutkan juga di dalam Al-Qur’an, Alloh mengajak bicara Nabi Musa As , di saat Nabi Musa berada di atas atas bukit Tursina, maka yang harus dipahami adalah bahwa bukit Tursina adalah tempatnya Nabi Musa, bukan tempatnya Alloh. Lalu “Alloh dimana?” Jawabnya adalah karena Alloh tidak butuh tempat, maka jangan bertanya dengan pertanyaan “Alloh dimana?”. Karena Alloh tidak butuh mana-mana, Alloh tidak serupa dengan makhluknya .
Kepercayaan bahwa Alloh di atas langit adalah kesesatan dalam beraqidah. Hal-hal semacam itu harus diluruskan, bahkan ada di beberapa sekolahan yang siswa-siswi mereka, ditanya oleh gurunya dengan pertanyaan “Alloh dimana ?” Itu adalah pertanyaan fitnah yang tidak membangun aqidah. Dan itu karena mana-mana adalah ciptaan Alloh , dan Alloh tidak butuh kepada ciptaanNya.
Ada diriwayatkan dari Imam Muslim tentang pertanyaan Rasulullah kepada seorang budak, dengan pertanyaan “Alloh dimana?” dan hal itu sudah dijelaskan oleh para Ulama panjang lebar dengan mendatangkan kisah budak tersebut dari riwayat para Imam Ahli Hadits yang lainnya, hingga tidak menyisakan keraguan apapun bahwa Alloh tetap tidak butuh tempat.

Kelima; Rosululloh SAW yang dalam keadaan hidup bertemu dengan para Nabi dan Rasul yang telah meninggal dunia dan berdialog. Itu adalah mukjizat dan yang di fahami para Ulama bahwa orang yang hidup saat ini bisa saja bertemu dengan Nabi Muhammad SAW sebagai karomah yang diberikan oleh Alloh kepada orang tersebut. Dan inilah pengalaman para kekasih Alloh yang sangat banyak jumlahnya bertemu dengan Nabi SAW setelah Nabi Muhammad wafat.
Akan tetapi ada hal yang perlu diperhatikan bahwa berdusta atas nama Rasululloh adalah dosa besar dan ancamanya adalah neraka jahanam. Orang yang mengaku bertemu Rasululloh atau bermimpi bertemu Rasululloh dengan dusta tempatnya adalah neraka jahannam.
Penjelasan tentang kemungkinan seorang sholih bertemu Rasululloh SAW jangan membuka celah pendusta dan dajjal kecil untuk mengaku bertemu Rosululloh SAW karena gila pangkat penghormatan, maqom kemulyaan didunia dan ingin dianggap sebagai waliyulloh. Itulah wali syetan yang pendusta.
Semoga Alloh mempertemukan kita dengan Rasulullah SAW di lahir dan batin kita di dunia, di alam barzah, di padang makhsyar dan di surga Alloh SWT.
Wallohu A’lam bishshowab.

PITI

Bismillaahirrahmaanirrahiim. . . .
Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), dahulu Pembina Iman Tauhid Islamadalah sebuah organisasi Islam di Indonesia. Organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 14 April 1961. PITI tidak bertalian dengan organisasi sosial politik manapun. Ketua PITI saat ini adalah H. Trisno Adi Tantiono, yang terpilih pada tahun 2005.

Program Kerja:
Program PITI adalah menyampaikan tentang (dakwah) Islam khususnya kepada masyarakat keturunan Tionghoa dan pembinaan dalam bentuk bimbingan, kepada muslim Tionghoa dalam menjalankan syariah Islam baik di lingkungan keluarganya yang masih non muslim dan persiapan berbaur dengan umat Islam di lingkungan tempat tinggal dan pekerjaannya serta pembelaan/ perlindungan bagi mereka yang karena masuk agama Islam, untuk sementara mempunyai masalah dengan keluarga dan lingkungannya.

PITI sebagai organisasi dakwah sosial keagamaan yang berskala nasional berfungsi sebagai tempat singgah, tempat silahturahmi untuk belajar ilmu agama dan cara beribadah bagi etnis Tionghoa yang tertarik dan ingin memeluk agama Islam serta tempat berbagi pengalaman bagi mereka yang baru masuk Islam.

Sejarah:
Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) didirikan di Jakarta, pada tanggal 14 April 1961, antara lain oleh Abdul Karim Oei Tjeng Hien, Abdusomad Yap A Siong dan Kho Goan Tjin. PITI merupakan gabungan dari Persatuan Islam Tionghoa (PIT) dipimpin oleh Alm Abdusomad Yap A Siong dan Persatuan Muslim Tionghoa (PMT) dipimpin oleh Kho Goan Tjin. PIT dan PTM yang sebelum kemerdekaan Indonesia mula-mula didirikan di Medan dan di Bengkulu, masing-masing masih bersifat lokal sehingga pada saat itu keberadaan PIT dan PTM belum begitu dirasakan oleh masyarakat baik muslim Tionghoa dan muslim Indonesia.

Karena itulah, untuk merealisasikan perkembangan ukhuwah Islamiyah di kalangan muslim Tionghoa, maka PIT yang berkedudukan di Medan dan PTM yang berkedudukan di Medan merelakan diri pindah ke Jakarta dengan bergabung dalam satu wadah, yakni PITI.

PITI didirikan pada waktu itu sebagai tangapan realistis atas saran K.H. Ibrahim kepada Abdul Karim Oei bahwa untuk menyampaikan agama Islam kepada etnis Tionghoa harus dilakukan oleh etnis Tionghoa yang beragama Islam.

Dalam perjalanan sejarah keorganisasiannya, ketika di era tahun 1960-1970-an khususnya setelah meletusnya Gerakan 30 September (G-30-S) di mana di saat itu Indonesia sedang menggalakkan gerakan pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa, nation and character building, simbol-simbol/identitas yang bersifat disosiatif (menghambat pembauran) seperti istilah, bahasa dan budaya asing khususnya Tionghoa dilarang atau dibatasi oleh Pemerintah, PITI terkena dampaknya yaitu nama Tionghoa pada kepanjangan PITI dilarang. Berdasarkan pertimbangan kebutuhan bahwa gerakan dakwah kepada masyarakat keturunan Tionghoa tidak boleh berhenti, maka pada tanggal 15 Desember 1972, pengurus PITI, mengubah kepanjangan PITI menjadi Pembina Iman Tauhid Islam.

Pada bulan Mei 2000, dalam rapat pimpinan organisasi menetapkan kepanjangan PITI dikembalikan menjadi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia.

Masjid:
Mulai banyaknya pembangunan masjid-masjid berarsitektur Tiongkok mengikuti jejak pendirian Masjid Cheng Ho di Surabaya, seperti di Purbalingga, Masjid Ja’mi An Naba KH Tan Shin Bie di Purwokerto, di Kota Palembang Masjid Cheng Ho Sriwijaya dan Kota Semarang, Masjid Cheng Ho Jawa Tengah dan Islamic Center di Kota Kudus.

Sumber: Wikipedia Indonesia

Senin, 20 Mei 2013

Pengertian Kesadaran

Pengertian Kesadaran

Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness). Kesadaran juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus
eksternal.  Namun, kesadaran juga mencakup dalam persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatiannya terpusat.

Dua macam kesadaran
1. Kesadaran Pasif
Kesadaran pasif adalah keadaan dimana seorang individu bersikap menerima segala stimulus yang diberikan pada saat itu, baik stimulus internal maupun eksternal.
2. Kesadaran Aktif
Kesadaran aktif adalah kondisi dimana seseorang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari dan dapat menyeleksi stimulusstimulus yang diberikan.

Teori kesadaran Menurut Sigmund Freud
Dalam teori tentang alam sadar (Conscious Mind), Freud menjelaskan bahwa alam sadar
adalah satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas.  Kesadaran itu merupakan suatu bagian terkecil atau tipis dari keseluruhan pikiran manusia. Hal ini dapat diibaratkan seperti gunung es yang ada di bawah permukaan laut, dimana bongkahan es itu lebih besar di dalam ketimbang yang terlihat di Permukaan

Pra-Sadar
Pra-sadar (Preconscious Mind), biasa disebut sebagai jembatan antara Conscious dan Unconscious.  Berisikan segala sesuatu yang yang dengan mudah dipanggil ke alam sadar. Seperti: kenangan-kenangan yang walaupun tidak kita ingat ketika kita berpikir, tetapi dapat dengan mudah dipanggil lagi, atau seringkali
disebut sebagai “kenangan yang sudah tersedia” (available memory).

Ketidaksadaran
Alam bawah sadar (Unconscious Mind), merupakan bagian yang paling dominan dan penting dalam menentukan perilaku manusia.  Mencakup segala sesuatu yang sangat sulit dibawa ke alam sadar, seperti nafsu dan insting kita serta segala sesuatu yang masuk ke dalamnya karena kita tidak mampu menjangkaunya, seperti kenangan pahit atau emosi yang terkait dengan trauma

Teori kesadaran Menurut Carl G Jung 

 Kesadaran menurut Jung terdiri dari 3 sistem yang saling berhubungan yaitu kesadaran atau biasa disebut:

1. Ego
Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan-perasaan sadar. Ego bekerja pada tingkat conscious Dari ego lahir perasaan identitas dan kontinyuitas seseorang. Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku yang umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh orang-orang dalam suatu masyarakat. Ego merupakan bagian manusia yang membuat ia sadar pada dirinya.

2. Personal Unconscious
Struktur psyche ini merupakan wilayah yang berdekatan dengan ego. Terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan dan diabaikan dengan cara repression atau suppression. Pengalaman-pengalaman yang kesannya lemah juga disimpan kedalam personal unconscious. Penekanan kenangan pahit kedalam personal unconscious dapat dilakukan oleh diri sendiri secara mekanik namun bisa juga karena desakan dari pihak luar yang kuat dan lebih berkuasa

3. Collective Unconscious
Merupakan gudang bekas ingatan yang diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang yang tidak hanya meliputi sejarah ras manusia sebagai sebuah spesies tersendiri tetapi juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya.

TIDUR
Tidur merupakan kebalikan dari keadaan terjaga, namun kedua keadaan itu memiliki kesamaan.  Kita berpikir saat kita tidur, seperti yang ditunjukan oleh mimpi,walaupun jenis pikiran dalam tubuh kita berbeda dari jenis yang kita lakukan saat terjaga. Kita membentuk memori saat tidur, seperti yang kita ketahui dari fakta bahwa kita mengingat mimpi.

Fungsi tidur
Tidur adalah sesuatu yang normal, tidak hanya untuk mengembalikan keadaan fisik tubuh namun juga untuk fungsi mental. Tidur diperlukan untuk proses adaptasi dan pertahanan diri (teori Presevasi dan Proteksi). Tidur juga mungkin dibutuhkan untuk konsolidasi ingatan.

Lima stadium/tahapan tidur
1. Alpha → masih dalam kondisi sadar, relaks
2. Theta → pre-consciuos, awal fase
ketidaksadaran
3. Spindle → fase lebih tinggi dari pre-conscious
4. Delta → Fase ketidaksadaran (unconscious)
5. REM (rapid eye movement) → Fase mimpi

MIMPI
Mimpi terkadang disebut sebagai sesuatu yang tidak logis dan salah tempat. Dalam mimpi, pusat perhatian kita adalah diri kita sendiri, walaupun terkadang kejadian di luar diri, seperti bunyi sirene yang melengking, dapat mempengaruhi isi mimpi.

Teori-teori Mimpi
1. Teori Psikoanalisis
Menurut teori Psikoanalisis, mimpi memungkinkan bertujuan untuk memenuhi keinginan dan hasrat yang terlarang atau tidak realistis yang dipaksakan masuk ke dalam bagian ketidaksadaran di dalam pikiran.Kelemahan → interpretasi sering kali terlalu jauh; tidak ada cara yang dapat diandalkan untuk menginterpretasi makna “terpendam”.

2. Pendekatan yang berfokus pada masalah
Mengatakan bahwa mimpi menyatakan tema utama yang menjadi kepedulian kita saat ini. Mimpi disebutkan dapat membantu dalam menghdapi masalah dan menghadapi isu emosional, terutama pada saat-saat kritis.
Kelemahan → beberapa ahli teori merasa skeptis akan kemampuan mengatasi masalah saat tidur.

3. Teori Kognitif
Teori ini menyatakan bahwa mimpi merupakan modifikasi dari aktivitas kognitif yang terjadi selama kita terjaga. Perbedaanya adalah saat kita tidur, kita “terputus” dari input sensorik dari dunia luar dan pergerakan tubuh, sehingga pikiran kita cenderung lebih terpencar dan tidak fokus.

3. Teori Aktivitas-sintesis
Teori ini menyatakan bahwa mimpi terjadi ketika korteks mencoba membuat interpretasi atau makna yang berarti dari pelepasan saraf spontan yang diawali di pons. Sintesis yang dihasilkan dari sinyal ini dengan ingatan maupun pengetahuan yang telah kita miliki tampil dalam bentuk mimpi. Dalam pandangan ini, mimpi tidak menutupi keinginan yang tidak disadari, tapi dapat menunjukkan persepsi, konflik-konflik, dan kecemasan seseorang.

HIPNOSIS
Hipnosis menurut psikoanalisis adalah keadaan regresi sebagian dimana subjek kekurangan kendali dalam kesadaran yang nyata dan karenanya bertindak secara impulsive dan terlibat dalam pembuatan fantasi (Gill,1972). Menurut Kirsch & Lynn (1995), hipnosis adalah sebuah prosedur di mana seorang praktisi mengsugestikan perubahan sensasi, persepsi, pikiran, perasaan, atau perilaku dari subjek.

Definisi fisiologis
Definisi fisiologis menyebutkan bahwa keadaan theta diperlukan untuk perubahan therapeutic (berhubungan dngan pengobatan). Keadaan theta dikaitkan dengan hipnosis untuk pembedahan, Hipnoanestesia (penggunaan hipnosis untuk mematirasakan rasa sakit) Hipnoanalgesia (penggunaan hipnosis untuk mengurangi kepekaan terhadap rasa sakit), di mana pembedahan lebih siap dilakukan dalam keadaan theta dan delta.

Teori-teori Mengenai Hipnosis
1. Teori Disosiasi
Teori ini menyatakan bahwa hipnosis, seperti mimpi yang jelas dan bahkan distraksi sederhana, melibatkan disosiasi (dissociation), yaitu terpisahnya kesadaran di mana satu bagian pikiran bekerja sendiri dan terlepas dari kesadaran lainnya.
2. Teori Sosiokognitif
Teori ini menyatakan bahwa efek hipnosis merupakan hasil interaksi antara pengaruh sosial yang dimiliki penghipnosis (bagian “sosio”) dan kemampuan, kepercayaan, serta harapan subjek (nagian “kognitif”) (Kirsch, 1997)

Gangguan Kesadaran
Narcolepsi
Somnambulism
Sleep Paralysis

Narkolepsi
Narkolepsi (narcolepsy) adalah gangguan tidur yang cukup umum diderita, namun seperti gangguan tidur lainnya ia juga amat jarang dikenali oleh masyarakat. Narkolepsi dalam bahasa awam, bisa dikatakan sebagai serangan tidur dimana penderitanya amat sulit mempertahankan keadaan sadar.

Gejala Klasik Narkolepsi
1. Rasa Kantuk Berlebihan
2. Katapleksi
3. Sleep Paralysis
4. Hypnagogic/hypnopompic

Somnambulism
Berjalan sambil tidur atau somnambulism, adalah penyakit yang ditandai dengan gerakan berjalan pada saat tidur. Si penderita mungkin juga dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang lain, seperti berbicara atau makan pada saat tidur. Berjalan sambil tidur khususnya dapat terjadi pada saat tidur yang terlalu nyenyak.

Sleep Paralysis
Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada
sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh).

Psikoaktif
Sejak dahulu, obat-obatan telah digunakan untuk mendapatkan efek psikologisnya. Seperti mengubah kognisi dan emosi dengan mempengaruhi neurotransmitter dalam otak. Obat-obatan yang mempunyai efek
psikologis disebut sebagai psikoaktif 

a.Antianxiety Drugs
Yaitu obat yang dapat menurunkan kecemasan dan termasuk pada golongan yang dinamakan benzodiazepin.
Obat-obatan ini sering dikenal dengan transkuiliser (penenang).Transkuiliser ini terdiri dari transkuiliser minor dan transkuiliser mayor
1. Transkuiliser Minor
Obat-obat ini biasanya diberikan pada pasien yang mengeluh cemas atau tegang, walaupun beberapa orang
sering menggunakannya sebagai pil tidur.
2.Transkuiliser Mayor
Transkuiliser Mayor dianggap pada bagian yang luas untuk mengurangi bentuk-bentuk kebutuhan yang
bervariasi dari pengendalian dan pengawasan. Dalam beberapa kasus dapat mengurangi agitasi, delusi dan
halusinasi.

b.Anti Depressant
Obat anti depressant sering diberikan pada pasien yang mengalami depresi mayor. Selain itu juga untuk membantu meningkatkan mood individu yang terdepresi. Obat ini lebih memberikan efek pada membangkitkan energi. Obat anti depressant cenderung mengurangi depresi pada aspek fisik.
c.Antipsychotic
Obat anti psikotik sangat efektif untuk menghilangkan halusinasi dan konfusi dari satu episode schizophrenia akut serta membantu pemulihan proses berpikir yang rasional.
d. Lithium
BangsaYunani pertama kali menggunakan metal lithium untuk obat-obatan psycho active. Mereka menentukan kandungan air mineral untuk pasien dengan gangguan bipolar afektif.



Mengintip Makrifat 12: Kesadaran dari Nafs - Sang Aku yang Selalu Mengaku

Seorang bertanya: Siapakah aku?.

Catatan saat menulis ini:

Tulisan yg dibaca sekali ini adalah tulisan setelah berulang kali gagal,

Ada-ada saja sebab kegagalan, yg pertama gagal menyimpan, komputer crash

Dan yg ditulis hilang, dan berikutnya dan berikutnya sehingga harus break

Hanya sanggup berpuisi saja sebelum akhirnya bisa menulis

Ternyata ketika menulis ini hrs tdk berfikir tetapi menggunakan rasa (aku)

Namun ternyata itu tidak cukup tetapi harus akunya hilang

Yaitu hrs dg niat yg dalam yaitu menyampaikan pesan Sang AKU

Maka aku tdk lg berfikir dan tdk lagi meng “aku” hanya mengetik saja

Setelah itu barulah sanggup menuliskan lagi

Demikian sekedar catatan saja, dan tulisan ini dilanjutkan.


pertanyaan yang sama selalu diulang dan diulang, entah berapa banyak manusia yang bertanya
setiap jiwa selalu ingin bertanya, siapa aku dan untuk apa aku disini, mengapa aku disini, dan bagaimana nanti
sungguh tak pernah lelah jiwa itu bertanya dan bertanya dan bertanya
kepada siapakah jiwa itu bertanya dan dimanakah muara itu berakhir?….

tulisan ini tak hendak untuk menjawab
hanya bercerita dan membuat permisalan, mungkin ada yang bisa memetik hikmah dari cerita itu
…..
1.
Alkisah, ada seratus bayi yang dilahirkan, merekalah jiwa-jiwa yang suci, mereka memiliki aku yang suci
aku yang fitrah dan ayah bundanyalah yang mengenalkan siapa sang bayi itu, diberinya atribut, diberinya pengertian
yang mana aku, dia, mereka, kami, dan ditunjukkan mana yang “milik” ku, mulailah kesadaran itu meng”aku”
ini milikku, itu punyaku, ini rumahku, ini ibuku, bangsaku, negaraku agamaku dan sebagianya
lalu aku-pun mulai merasakan atas milik-nya tersebut, dan akan sedih bila kehilangan milik dan akan senang
ketika mendapatkan milik.
maka orang tuanya atau lingkungan yang membentuk sang “aku”, kesadaran lingkungan inilah sang aku
sedangkan kesadaran sejati, kesadaran saat bayi disebut kesadaran alam (i) atau kesadaran fitrah (alami)
yaitu kesadaran yang satu yang meliputi semuanya
coba ada satu bayi yang menangis maka kesadaran bayi yang lain akan merasakan hal yang sama, itulah fitrah
2.
Alkisah, ada seratus gelas kosong lalu diisi air murni, air jernih, lalu di setiap air dimasukkan sesuatu yang beda,
gelas yang pertama diberi gula, gelas kedua kopi, gelas ketiga garam, gelas keempat diberi asam dan setiap gelas diberikan sejenis, lalu meningkat gelas selanjutnya dua jenis, tiga jenis, dan gelas terakhir diberikan semua jenis
yaitu semua jenis yang membawa rasa
maka seorang yang hanya mencoba satu gelas berisi gula saja akan mengatakan bahwa  air itu manis,
namun tidak demikian halnya bagi yang minum air asin, atau air kopi, karena mereka semua
Maka isi gelas itu adalah rasa dari yg dilarutkan. Orang tdk akan tahu yg melarutkannya itu rasanya seperti apa
Sebelum dia pernah merasakan “yg tanpa rasa” atau yg melarutkan rasa atau yg meliputi rasa atau yg membawa rasa
Air sebelum dicampur rasa adalah air murni, itulah permisalan aku sejati. Aku adalah rasa yg berada di air. Dan aku sejati adalah air yg membawa rasa, yg meliputi rasa. Itulah sekedar permisalan semata.
3.
Kisah yg lain, seorang yg memiliki seratus buah ruangan, lalu setiap ruangan diberi hawa yaitu rasa dan bau,
Ada panas, dingin, segar, dan ada yg bau bunga, bau parfum, dan bau busuk, masing-masing ruang beda.
Bagaimana kita tahu hawa sejati ruang sebelum diberi hawa?. Sebelum ada bebauan. Itulah nafas. Itulah hawa sejati. Itulah permisalan aku sejati.
Hawa napas yang secara otomatis, apakah ada sesuatu yang menarik?
4.
Dikisahkan ada sebuah kamar kosong, berisi cahaya putih sejati (monokromatis).. Ada seratus buah kamar.
Lalu masing-masing kamar diberi warna cahaya beda. Ada yg hanya merah. Hijau. Biru. Jingga. Dan ada yg seluruh warana pelangi. Ada yg diatas warna. Ultra. Asa yg i fra. Ada yg tak tampak. Dan ada yg kombinasi segala warna.
Nah bagaimana mengetahui cahaya murni, ketika seorang selama hidup hanya di kamar berisi cahaya merah saja.
Tentu dia harus pernah melihat begitu banyak kamar yg lain. Bagaimana seorang yg di kamar yg berisi segala warna dan segala cahaya mampu mengenal cahaya sejati, yaitu cahaya di atas cahaya?.
Demikian permisalan bagi yg tertarik saja.
Cahaya tampak dan cahaya tak tampak, apakah tak menarik minat?.
Tanpa adanya cahaya, apakah yang mampu dilihat?. Ada apakah di kegelapan sana?.
5. Demikian pula dimisalkan dengan bunyi.
Ada yg kamar berisi bunyi gamelan terus menerus. Ada kamar dengan musik pop, ada kamar berisi musik klasik. Ada yg berisi musik alam. Dan teruskan membayangkan variasi isi kamar.
Lalu mampukah seorang merasakan yg meliputi bunyi?. Yg membawa bunyi. Yg dengannya bunyi dihantarkan?….
Demikian permisalan demi permisalan diberikan, apakah memudahkan?.
Maka hanya bagi yg tertarik saja tulisan ini memiliki magnet yg mengikat jiwanya
….
….

Membawanya memasuki alam tak bertepi
Maka ketika melihat kupu-kupu
Akan melihat keanggunan dan keindahan kupu-kupu ini
Melihat perjuangan dlm metamorfosa yg luarbiasa
Melihat kekuatan dan semangat perubahan
Melihat kecerdasan yg luar biasa, melihat kreatifitas yg tak tertandingi,
Melihat contoh dan suri tauladan,
Dan aku akan melihat AKU yg juga meliputi kupu-kupu
Demikian pula melihat salju yg kreatif dan indah,
Melihat proses sirkulasi air,
Melihat ikan yg luar biasa di lautan,
Melihat burung yg unik dan cerdas, indah dan hebat,
Melihat langit, melihat bumi
Dan melihat nafs yg begitu anggun, cantik, indah, hebat, luar biasa, dahsyat,
Menakjubkan, cerdas, unik dan hanya satu kata yg tepat, sempurna
Sebuah image ruh aku dari AKU
Sebuah sempurna dari image Sang Maha sempurna
Ketika aku tak mengaku lagi
Ketika aku tak ada mska akan mengenal aku sejati
Dan secara sadar aku dikenalkan kepada AKU
Karena telah tiada aku
..
Dengan sangat sederhana akan yakin ada AKU
Dengan sebuah keyakinan yg teguh
Akulah yg pertama akan berserah diri kepada yang satu AKU
Yg boleh mengAKU
Sedang yg lain ada pinjaman drNya.
Semoga ada hikmah dlm tulisan ini

)*Sumber

Kekuatan Pikiran Bawah Sadar Memang Tidak Disadari

Saat Anda berada dipersimpangan jalan, Anda tentu harus memutuskan untuk memilih salah satu jalan. Saat Anda menghadapi pemilihan umum, Anda harus menentukan pilihan yaitu salah satu kandidat atau tidak memilih satu pun. Keputusan Anda akan menentukan arah hidup Anda.
Keputusan bisa terjadi secara sadar atau tidak sadar. Coba perhatikan saat Anda berjalan atau sedang berkendara. Sering kali kita membelokan diri atau kendaraan kita tanpa pikir panjang. Keputusan kita ambil hampir secara otomatis. Kenapa? Karena Anda sudah mengetahui tujuan Anda dan arah untuk mencapainya. Inilah Kekuatan Pikiran Bawah Sadar.

Kekuatan Pikiran Bawah Sadar Itu Otomatis

Mengapa bisa terjadi otomatis? Sebab pikiran bawah sadar kita sudah menyimpan informasi yang memadai. Pikiran bawah sadar kita sudah tahu arah ada tujuan yang akan dicapai. Proses pengambilan keputusan yang terjadi di alam pikiran bawah sadar terjadi dengan sangat cepat sehingga kita mengatakannya gerakan refleks atau otomatis.
Itulah manusia, memiliki sebuah mekanisme otomatis dalam diri kita. Ada dua mekanisme otomatis dalam diri kita, yang pertama mekanisme sukses otomatis (MSO) dan yang kedua mekanisme gagal otomatis (MGO). Yang menjadi pertanyaan ialah, manakah yang paling dominan dalam diri Anda?
Jika MSO yang bekerja dalam diri Anda. Semua tindakan Anda, sadar atau tidak sadar, akan mengarah kepada tujuan Anda. Pikiran bawah sadar Anda sudah memiliki informasi yang memadai untuk memerintahkan semua yang ada dalam pikiran kita seperti otot dan sistem syaraf.
Michael Jordan, tidak pernah mengukur tenaga, sudut gerakan bola, dan jarak antara dia dengan ring. Tetapi tubuhnya sudah memiliki MSO yang mampu mengarahkan bola tepat kepada sasaran. Para pebisnis sukses, sering kali mengambil keputusan secara spontan dan tetap mengantarkan mereka menuju keberhasilan yang lebih besar. Anda lihat Kekuatan Pikiran Bawah Sadar pada fenomena ini?
Kita memang bisa memutuskan sesuatu secara sadar. Namun kontribusi keputusan sadar terhadap keberhasilan lebih kecil dibanding keputusan tidak sadar. Hidup Anda lebih diarahkan oleh pikiran bawah sadar ketimbang pikiran sadar.
Itulah konsep akhlaq. Akhlaq bukanlah perbuatan baik hasil pemikiran. Akhlaq adalah perbuatan baik yang terjadi secara spontan.
Sabar yang sebenarnya ialah sabar pada saat bermula (pertama kali) tertimpa musibah. (HR. Bukhari)
Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari akhlak yang baik. (HR. Abu Dawud)
Jadi, pikiran bawah sadar Anda akan sangat menentukan hidup Anda. Pikiran bawah sadar ini adalah bagian dari apa yang disebut dengan Qalbu dalam ajaran Islam. Jika qalbu kita baik, maka semuanya akan baik.
Agar kehidupan Anda menjadi lebih baik, maka qalbu Anda harus didominiasi dengan hal-hal yang baik. Dzikir, membaca al Quran, dan ibadah-ibadah lain akan menjadikan qalbu kita didominasi oleh Cahaya Allah sehingga menghasilkan akhlaq yang mulia.
Begitu juga, untuk meraih sukses lainnya, maka qalbu kita harus di isi dengan hal-hal positif. Jika Anda ingin sukses dalam bisnis, maka pikiran bawah sadar Anda harus didominasi dengan pikiran-pikiran positif tentang bisnis dan uang. Caranya pun sama dengan cara membina akhlaq yaitu dengan pengulangan (afirmasi) dan latihan. Saya sudah membahasnya secara lengkap dalam ebook Beautiful Mind. Silahkan baca dan dapatkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar untuk meraih sukses yang mungkin tidak terbayangkan oleh Anda.

)*Sumber

Teks Do’a Kumail dan Terjemah Bahasa Indonesia

Kumayl bin Ziyad

Kumayl bin Ziyad Nakha’i adalah sahabat pilihan Imam Ali AS. Ketika Imam Ali AS memerintah, (35-40H), Kumayl dlantik menjadi wali kota Hait. Ia akhirnya menemui kesyahidannya pada tahun 83 hijrah dalam usia 90 tahun atas perintah penguasa zalim, Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi. Kumayl dimakamkan di suatu tempat bernama Tsaubah, yang terletak di antara Najaf al-Asyraf dan Kufah, di Iraq.
Doa Kumayl ini telah diajarkan oleh Imam Ali AS kepada Kumayl RA. Menurut Sayyid Ibn Thawwus dalam kitab Iqbal,riwayat ini disampaikan oleh Kumayl:” Pada suatu hari, saya duduk di masjid Basrah bersama Maulana Amirul Mu’minin Ali AS membicarakan hal Nisfu Sya’ban. Ketika ditanya tentang ayat,” Fiha yufraqu kullu amrin hakim,” (Surah al-Dukhaan:4), Imam Ali AS mengatakan bahawa ayat ini mengenai Nisfu Sya’ban; orang yang beribadat di malam itu, tidak tidur, dan membaca Doa Hadrat Hidhir AS akan diterima doanya.”
“Ketika Imam Ali pulang ke rumahnya, di malam itu, saya menyusulinya. Melihat saya, Imam AS bertanya,” Apakah keperluan anda ke mari?” Jawab saya, ” Saya ke sini untuk mendapatkan Doa Hadrat Hidhr.” Imam mempersilakan saya duduk, seraya mengatakan,” Ya Kumayl, apabila anda menghafal doa ini dan membacanya setiap malam Juma’at,cukuplah itu untuk melepaskan anda dari kejahatan, ada akan ditolong Allah, diberi rezeki, dan doa ini akan dimakbulkan. Ya Kumayl, lamanya persahabatan serta perkhidmatan anda, menyebabkan anda dikurniai nikmat dan kemuliaan untuk belajar (doa ini).”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

اَللّهُمَّ اِنّى اَسْئَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتى وَسِعَتْ كُلَّ شَىْءٍ وَ بِقُوَّتِكَ الَّتى قَهَرْتَ بِها كُلَّ شَىْءٍ

Ya Allah, aku memohon demi rahmat-Mu yang mencakup segala sesuatu; dan demi kekuatan-Mu yang menundukkan segalanya;

وَ خَضَعَ لَها كُلُّ شَىْءٍ وَ ذَلَّ لَها كُلُّ شَىْءٍ وَ بِجَبَرُوتِكَ الَّتى غَلَبْتَ بِها

dan segalanya tunduk dan hina di hadapannya (kekuatan-Mu); dan dengan jabarut-Mu yang mana Engkau memenangkan

كُلَّ شَىْءٍ وَ بِعِزَّتِكَ الَّتى لا يَقُومُ لَها شَىْءٌ وَ بِعَظَمَتِكَ الَّتى مَلاَتْ كُلَّ

segala sesuatu dengannya; dan dengan kemuliaan-Mu yang mana tidak ada satupun yang bisa berdiri menandinginya; dan dengan keagungan-Mu yang telah memenuhi segala sesuati;

شَىْءٍ وَ بِسُلْطانِكَ الَّذى عَلا كُلَّشَىْءٍ وَ بِوَجْهِكَ الْباقى بَعْدَ فَناَّءِ

dan dengan kekuasaan-Mu yang lebih tinggi dari segala sesuatu; dan demi wajah-Mu yang kekal setelah fananya

كُلِّ شَىْءٍ وَ بِأَسْمائِكَ الَّتى مَلاَتْ اَرْكانَ كُلِّشَىْءٍ وَ بِعِلْمِكَ الَّذى اَحاطَ

segala sesuatu; dan dengan nama-nama-Mu yang telah memenuhi rukun segala sesuatu (menjadi pondasi dan asas segala sesuatu); dan dengan ilmu-Mu yang meliputi

بِكُلِّ شَىْءٍ وَ بِنُورِ وَجْهِكَ الَّذى اَضاَّءَ لَهُ كُلُّشىْءٍ يا نُورُ يا قُدُّوسُ يا

segala sesuatu; dan dengan cahaya wajah-Mu yang karenanya segala sesuatu tersinari. Wahai Cahaya, wahai Yang Maha Suci, wahai

اَوَّلَ الاْوَّلِينَ وَ يا اخِرَ الاْ خِرينَ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِىَ الذُّنُوبَ الَّتى تَهْتِكُ

dzat Yang Lebih Awal dari segala yang awal, dan Lebih Akhir dari segala yang akhir. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang telah mengoyak

الْعِصَمَ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِىَ الذُّنُوبَ الَّتى تُنْزِلُ النِّقَمَ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِىَ

tirai penjaga. Ya Allah ampunilah dosa-dosaku yang telah menurunkan amarah-Mu. Ya Allah, ampunilah

الذُّنُوبَ الَّتى تُغَيِّرُ النِّعَمَ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لىَ الذُّنُوبَ الَّتى تَحْبِسُ

dosa-dosaku yang telah merubah nikmat-nikmat. Ampunilah dosa-dosakuyang telah menghalangi

الدُّعاَّءَ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِىَ الذُّنُوبَ الَّتى تُنْزِلُ الْبَلاَّءَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلى

naiknya doa (kepada-Mu). Ya Allah ampunilah dosa-dosaku yang telah menurunkan bencana. Ya Allah ampunilah

كُلَّ ذَنْبٍ اَذْنَبْتُهُ وَ كُلَّ خَطَّيئَةٍ اَخْطَاْتُها اَللّهُمَّ اِنّى اَتَقَرَّبُ اِلَيْكَ

segala dosa yang telah aku kerjakan dan segala kesalahan yang telah daku lakukan. Ya Allah, sungguh aku mendekatkan diri pada-Mu

بِذِكْرِكَ وَ اَسْتَشْفِعُ بِكَ اِلى نَفْسِكَ وَ اَسْئَلُكَ بِجُودِكَ اَنْ تُدْنِيَنى مِنْ

dengan cara mengingat-Mu (berdzikir pada-Mu), dan aku meminta pertolongan (syafa’at) dari diri-Mu untuk meraih-Mu, dan aku memohon kedermawaan-Mu agar mendekatkan diri ini

قُرْبِكَ وَ اَنْ تُوزِعَنى شُكْرَكَ وَ اَنْ تُلْهِمَنى ذِكْرَكَ اَللّهُمَّ اِنّى اَسْئَلُكَ

padamu. Lalu Kau karuniakan aku syukur, mengilhamkanku dzikir. Ya Allah, sungguh aku memohon pada-Mu

سُؤ الَ خاضِعٍ مُتَذَلِّلٍ خاشِعٍ اَنْ تُسامِحَنى وَ تَرْحَمَنى وَ تَجْعَلَنى

dengan permohonan orang yang rendah, hina, khusyu’, agar Kau memaafkan aku, merahmatiku, dan menjadikanku

بِقَِسْمِكَ راضِياً قانِعاً وَ فى جَميعِ الاْحْوالِ مُتَواضِعاً اَللّهُمَّ وَ اَسْئَلُكَ

ridha dan merasa cukup dengan pemberian-Mu. Juga jadikan aku senantiasa rendah hati dalam setiap keadaan. Ya Tuhanku, aku meminta dari-Mu

سُؤالَ مَنِ اشْتَدَّتْ فاقَتُهُ وَ اَنْزَلَ بِكَ عِنْدَ الشَّدآئِدِ حاجَتَهُ وَ عَظُمَ

dengan permintaan orang yang begitu besar kebutuhannya, yang telah meluapkan segala kebutuhannya pada-Mu saat terdesak, yang juga besar

فيما عِنْدَكَ رَغْبَتُهُ اَللّهُمَّ عَظُمَ سُلْطانُكَ وَ عَلا مَكانُكَ وَ خَفِىَ

harapannya terhadap apa yang ada di sisi-Mu. Ya Allah, begitu agung kuasa-Mu dan tinggi tahta-Mu. Sungguh samar

مَكْرُكَ وَ ظَهَرَ اَمْرُكَ وَ غَلَبَ قَهْرُكَ وَ جَرَتْ قُدْرَتُكَ وَ لا يُمْكِنُ الْفِرارُ

makar-Mu, dan nampak perkara-Mu. Kekuatan-Mu selalu menang dan juga kudrat-Mu. Tak mungkin (ada yang bisa) lari

مِنْ حُكُومَتِكَ اَللّهُمَّ لا اَجِدُ لِذُنُوبى غافِراً وَ لا لِقَبائِحى ساتِراً وَ لا

dari kekuasaan-Mu. Ya Allah Tuhanku, aku tidak menemukan selain Engkau yang dapat memaafkan dosa-dosaku, dan tidak pula yang dapat menutupi keburukan-keburukanku. Juga tiada lagi selain-Mu

لِشَىْءٍ مِنْ عَمَلِىَ الْقَبيحِ بِالْحَسَنِ مُبَدِّلاً غَيْرَكَ لا اِلهَ اِلاّ اَنْتَ

yang bersedia membalas dengan kebaikan atas keburukan yang telah kulakukan. Benar tiada Tuhan selain Engkau.

سُبْحانَكَ وَ بِحَمْدِكَ ظَلَمْتُ نَفْسى وَ تَجَرَّأتُ بِجَهْلى وَ سَكَنْتُ اِلى

Maha suci Engkau dan segala puji bagi-Mu. Aku telah zalim pada diriku sendiri. Telah lancang karena kebodohanku. Aku lalai karena merasa nyaman

قَديمِ ذِكْرِكَ لى وَ مَنِّكَ عَلَىَّ اَللّهُمَّ مَوْلاىَ كَمْ مِنْ قَبيحٍ سَتَرْتَهُ وَ كَمْ

karena Engkau selalu mengingatku dan mengasihiku. Ya Rabbi ya Tuhan, betapa banyak keburukanku yang telah kau tutupi? Betapa banyak

مِنْ فادِحٍ مِنَ الْبَلاَّءِ اَقَلْتَهُ وَ كَمْ مِنْ عِثارٍ وَقَيْتَهُ وَ كَمْ مِنْ مَكْرُوهٍ

bala dan bencana yang telah Kau hindarkan dariku? Betapa sering Engkau mencegahku tergelincir? Betapa Engkau

دَفَعْتَهُ وَ كَمْ مِنْ ثَناَّءٍ جَميلٍ لَسْتُ اَهْلاً لَهُ نَشَرْتَهُ اَللّهُمَّ عَظُمَ بَلاَّئى

menjagaku dari keburukan? Betapa sering pula Engkau menebar pujian-pujian untukku yang padahal aku tidak pantas mendapatkannya? Ya Allah, betapa besar balaku ini,

وَ اَفْرَطَ بى سُوَّءُ حالى وَ قَصُرَتْ بى اَعْمالى وَ قَعَدَتْ بى اَغْلالى

keterlaluan sudah buruknya keadaan hamba-Mu, sedikit sekali amalku, keterikatanku pada dunia telah mengekangku di sini,

وَ حَبَسَنى عَنْ نَفْعى بُعْدُ اَمَلى وَ خَدَعَتْنِى الدُّنْيا بِغُرُورِها وَ نَفْسى

angan-angan panjangku telah menahanku dari apa-apa yang dapat menguntungkanku. Dunia telah menipuku dengan tipuan-tipuannya! Dan diriku

بِجِنايَتِها وَ مِطالى يا سَيِّدى فَاَسْئَلُكَ بِعِزَّتِكَ اَنْ لا يَحْجُبَ عَنْكَ

terlumuri dosa dan keburukannya, lalu tinggal cukup lama di dalamnya. Wahai Tuhanku, kini aku memohon pada-Mu demi kemuliaan-Mu  jangan Kau biarkan doaku tertutupi (agar Engkau tidak berpaling dari doaku)

دُعاَّئى سُوَّءُ عَمَلى وَ فِعالى وَ لا تَفْضَحْنى بِخَفِىِّ مَا اطَّلَعْتَ عَلَيْهِ مِنْ

dikarenakan buruknya amal perbuatanku. Jangan pula Kau buka aib yang telah kulakukan

سِرّى وَلا تُعاجِلْنى بِالْعُقُوبَةِ عَلى ما عَمِلْتُهُ فى خَلَواتى مِنْ سُوَّءِ

saat aku sendiri. Jangan terburu-buru menurunkan hukuman padaku atas apa yang telah kulakukan di saat sepi,

فِعْلى وَ اِساَّئَتى وَ دَوامِ تَفْريطى وَ جَهالَتى وَ كَثْرَةِ شَهَواتى وَ غَفْلَتى

termasuk perbuatan-perbuatan burukku, keterlaluanku dan kebodohanku, tingginya syahwatku dan kelalaianku.

وَ كُنِ اللّهُمَّ بِعِزَّتِكَ لى فى كُلِّ الاْحْوالِ رَؤُفاً وَ عَلَىَّ فى جَميعِ

Tetaplah selalu sayang padaku demi kemuliaan-Mu dalam setiap keadaan, dan juga mengasihiku dakan segala

الاُْمُورِ عَطُوفاً اِلهى وَرَبّى مَنْ لى غَيْرُكَ اَسْئَلُهُ كَشْفَ ضُرّى

perkara. Ya Ilahi wahai Tuhanku, siapa lagi untukku selain-Mu? Yang dapat kuminta agar menyingkirkan keburukanku

وَالنَّظَرَ فى اَمْرى اِلهى وَ مَوْلاىَ اَجْرَيْتَ عَلَىَّ حُكْماً اِتَّبَعْتُ فيهِ

dan menoleh pada masalah-masalahku. Ilahi, engkau telah memberlakukan atasku hukum orang yang telah mengikuti

هَوى نَفْسى وَ لَمْ اَحْتَرِسْ فيهِ مِنْ تَزْيينِ عَدُوّى فَغَرَّنى بِما اَهْوى

hawa nafsu, dan aku benar-benar tidak berhat-hati dengan buaian musuhku yang kemudian menipuku sesuka hatinya

وَ اَسْعَدَهُ عَلى ذلِكَ الْقَضاَّءُ فَتَجاوَزْتُ بِما جَرى عَلَىَّ مِنْ ذلِكَ بَعْضَ

dan Qadha serta Qadar telah mendukungnya. Lalu dengan keadaan ini aku melangkahi

حُدُودِكَ وَ خالَفْتُ بَعْضَ اَوامِرِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَىَّ فى جَميعِ ذلِكَ

batasan-batasan yang seharusnya tak boleh kulangkahi; membangkang terhadap sebagian perintah-perintah-Mu. Maka segala puji bagi-Mu atas semua itu.

وَ لا حُجَّةَ لى فيما جَرى عَلَىَّ فيهِ قَضاَّؤُكَ وَ اَلْزَمَنى حُكْمُكَ

Aku tidak bisa berkata apa-apa atas hukuman yang Kau putuskan untukku karenanya, yang telah Kau pastikan dari hukuman

وَ بَلاؤُكَ وَ قَدْ اَتَيْتُكَ يا اِلهى بَعْدَ تَقْصيرى وَ اِسْرافى عَلى نَفْسى

dan bala-mu. Aku mendatangi-Mu wahai Tuhanku setelah segala kesalahan dan keterlaluanku atas diriku ini

مُعْتَذِراً نادِماً مُنْكَسِراً مُسْتَقيلاً مُسْتَغْفِراً مُنيباً مُقِرّاً مُذْعِناً مُعْتَرِفاً لا

dengan meminta maaf, menyesal, patah hati, beristighfar, bertaubat, mengaku atas dosaku…

اَجِدُ مَفَرّاً مِمّا كانَ مِنّى وَ لا مَفْزَعاً اَتَوَجَّهُ اِلَيْهِ فى اَمْرى غَيْرَ قَبُولِكَ

Aku tidak menemukan jalan untuk lari dan berlindung ketakutan. Aku menuju-Mu dalam masalah ini

عُذْرى وَ اِدْخالِكَ اِيّاىَ فى سَعَةِ رَحْمَتِكَ اَللّهُمَّ فَاقْبَلْ عُذْرى

agar Kau menerima uzurku, memasukkanku ke dalam rahmat-Mu. Ya Allah, terimalah maaf ini

وَارْحَمْ شِدَّةَ ضُرّى وَ فُكَّنى مِنْ شَدِّ وَ ثاقى يا رَبِّ ارْحَمْ ضَعْفَ

kasihanilah hamba yang sangat buruk ini. Bebaskan aku dari belenggu dosaku. Ya Rabbi, kasihani tubuhku

بَدَنى وَ رِقَّةَ جِلْدى وَ دِقَّةَ عَظْمى يا مَنْ بَدَءَ خَلْقى وَ ذِكْرى وَ تَرْبِيَتى

yang lemah ini, kulitnya yang tipis, dan tulangnya yang rapuh. Wahai yang memulai penciptaanku dan mendidikku,

وَ بِرّى وَ تَغْذِيَتى هَبْنى لاِبْتِدآءِ كَرَمِكَ وَ سالِفِ بِرِّكَ بى يا اِلهى

lalu berbuat baik padaku dan menghidupiku, berilah kembali kebaikan-Mu itu sebagaimana yang lalu. Ya Ilahi

وَ سَيِّدى وَ رَبّى اَتُراكَ مُعَذِّبى بِنارِكَ بَعْدَ تَوْحيدِكَ وَ بَعْدَ مَا انْطَوى

wahai Tuhanku, apakah benar Kau akan membiarkanku diadzab di neraka-Mu setelah aku mengakui keesaan-Mu? Setelah hati ini

عَلَيْهِ قَلْبى مِنْ مَعْرِفَتِكَ وَ لَهِجَ بِهِ لِسانى مِنْ ذِكْرِكَ وَاعْتَقَدَهُ

menyadari keagungan-Mu? dan lidahku bergetar saat mengingat-Mu? sampai-sampai lidahku lancar berdzikir menyebut nama-Mu,

ضَميرى مِنْ حُبِّكَ وَ بَعْدَ صِدْقِ اعْتِرافى وَ دُعاَّئى خاضِعاً لِرُبُوبِيَّتِكَ

dan jiwaku telah terikat dengan kecintaan pada-Mu. Apa benar Kau akan menyiksaku setelah kuakui Engkau secara jujur, berdoa pada-Mu secara tulus, tunduk akan rububiyah-Mu?

هَيْهاتَ اَنْتَ اَكْرَمُ مِنْ اَنْ تُضَيِّعَ مَنْ رَبَّيْتَهُ اَوْ تُبْعِدَ مَنْ اَدْنَيْتَهُ اَوْ

Tidak… Engkau tidak mungkin menghempaskan begitu saja hamba yang telah Kau didik. Maha Mulia Engkau untuk menjauhkan hamba yang pernah Kau dekatkan dan Kau sayangi,

تُشَرِّدَ مَنْ اوَيْتَهُ اَوْ تُسَلِّمَ اِلَى الْبَلاءِ مَنْ كَفَيْتَهُ وَ رَحِمْتَهُ وَ لَيْتَ

dan menceburkannya dalam bala dan bencana padahal Engkau telah mencukupinya dan merahmatinya.

شِعْرى يا سَيِّدى وَ اِلهى وَ مَوْلاىَ اَتُسَلِّطُ النّارَ عَلى وُجُوهٍ خَرَّتْ

Aku ingin tahu, wahai Tuhanku… Apakah Kau akan membakar wajah-wajah yang telah tunduk

لِعَظَمَتِكَ ساجِدَةً وَ عَلى اَلْسُنٍ نَطَقَتْ بِتَوْحيدِكَ صادِقَةً وَ بِشُكْرِكَ

karena keagungan-Mu dalam sujud, Lidah yang mengucap tulus akan keesaan-Mu; hamba yang

مادِحَةً وَ عَلى قُلُوبٍ اعْتَرَفَتْ بِاِلهِيَّتِكَ مُحَقِّقَةً وَ عَلى ضَماَّئِرَ حَوَتْ

telah memuji-Mu karena mensyukuri-Mu; hamba yang mengaku di hatinya bahwa Engkau benar-benar Tuhannya; hamba yang

مِنَ الْعِلْمِ بِكَ حَتّى صارَتْ خاشِعَةً وَ عَلى جَوارِحَ سَعَتْ اِلى اَوْطانِ

hatinya penuh pengetahuan tentang-Mu hingga merasa takut; hamba yang tubuhnya bergegas dihantarkan menuju tempat ibadah-Mu

تَعَبُّدِكَ طاَّئِعَةً وَ اَشارَتْ بِاسْتِغْفارِكَ مُذْعِنَةً ما هكَذَا الظَّنُّ بِكَ وَ لا

dengan penuh kerinduan; dan mengisyarahkan istighfarnya dengan penuh harapan pengampunan. Sunggah tidak seperti itu prasangkaku

اُخْبِرْنا بِفَضْلِكَ عَنْكَ يا كَريمُ يا رَبِّ وَ اَنْتَ تَعْلَمُ ضَعْفى عَنْ قَليلٍ

Aku sering sekali mendengar tentang kemurahan-Mu. Wahai Yang Maha Pemurah waha Rabb-ku. Engkau tahu jelas betapa lemahnya aku

مِنْ بَلاَّءِ الدُّنْيا وَ عُقُوباتِها وَ ما يَجْرى فيها مِنَ الْمَكارِهِ عَلى اَهْلِها

yang tidak mampu bertahan atas bala di dunia dan hukuman yang sedikit ini, atas segala yang menimpa penduduknya dari kesusahan-kesusahan.

عَلى اَنَّ ذلِكَ بَلاَّءٌ وَ مَكْرُوهٌ قَليلٌ مَكْثُهُ يَسيرٌ بَقاَّئُهُ قَصيرٌ مُدَّتُهُ

Padahal bala dan kesusahan itu hanya sedikit, sebentar, dan pendek masanya.

فَكَيْفَ احْتِمالى لِبَلاَّءِ الاْخِرَةِ وَ جَليلِ وُقُوعِ الْمَكارِهِ فيها وَهُوَ بَلاَّءٌ

Lalu bagaimana mungkin daku bertahan dalam bala dan siksa akhirat dan segala hukuman yang ada di sana?

تَطُولُ مُدَّتُهُ وَ يَدُومُ مَقامُهُ وَ لا يُخَفَّفُ عَنْ اَهْلِهِ لاِنَّهُ لا يَكُونُ اِلاّ

Yang berlangsung lama dan tidak ada keringanan bagi penghuninya karena amarah-Mu…

عَنْ غَضَبِكَ وَاْنتِقامِكَ وَ سَخَطِكَ وَ هذا ما لا تَقُومُ لَهُ السَّمواتُ

Karena murka-Mu. Bahkan langit dan bumi pun tak mampu menahan siksa hukuman itu.

وَالاَْرْضُ يا سَيِّدِى فَكَيْفَ لى وَ اَنَا عَبْدُكَ الضَّعيفُ الذَّليلُ

Apa lagi aku? Aku hambamu yang lemah, hina,

الْحَقيرُ الْمِسْكينُ الْمُسْتَكينُ يا اِلهى وَ رَبّى وَ سَيِّدِى وَ مَوْلاىَ

malang, papa. Ya Tuhanku,

لاِىِّ الاُْمُورِ اِلَيْكَ اَشْكُو وَ لِما مِنْها اَضِجُّ وَ اَبْكى لاِليمِ الْعَذابِ

apa yang akan kuadukan pada-Mu di sana nanti? Karena apa kelak aku akan menangis di sana? Apakah karena pedihnya siksaan,

وَ شِدَّتِهِ اَمْ لِطُولِ الْبَلاَّءِ وَ مُدَّتِهِ فَلَئِنْ صَيَّرْتَنى لِلْعُقُوباتِ مَعَ

atau karena lamanya aku akan disiksa? Jika seandainya Kau akan mengumpulkanku bersama

اَعْدآئِكَ وَ جَمَعْتَ بَيْنى وَ بَيْنَ اَهْلِ بَلاَّئِكَ وَ فَرَّقْتَ بَيْنى وَ بَيْنَ

musuh-musuh-Mu, bersama penduduk neraka-Mu, dan Kau pisah aku dari

اَحِبّاَّئِكَ وَ اَوْلياَّئِكَ فَهَبْنى يا اِلهى وَ سَيِّدِى وَ مَوْلاىَ وَ رَبّى

hamba-hamba kecintaan-Mu, maka ya Tuhan,

صَبَرْتُ عَلى عَذابِكَ فَكَيْفَ اَصْبِرُ عَلى فِراقِكَ وَ هَبْنى صَبَرْتُ عَلى

aku mungkin masih bisa bersabar atas siksaan itu. Namun bagaimana aku bisa bersabar atas perpisahan dari-Mu? Anggaplah aku tahan dengan

حَرِّ نارِكَ فَكَيْفَ اَصْبِرُ عَنِ النَّظَرِ اِلى كَرامَتِكَ اَمْ كَيْفَ اَسْكُنُ فِى

panasnya api neraka-Mu, lalu bagaimana aku bisa bersabar untuk ingin merasakan kasih-Mu. Bagaimana aku tinggal di neraka?

النّارِ وَ رَجاَّئى عَفْوُكَ فَبِعِزَّتِكَ يا سَيِّدى وَ مَوْلاىَ اُقْسِمُ صادِقاً لَئِنْ

Sedang harapanku adalah maaf-Mu. Maka demi kemuliaan-Mu, wahai Tuhanku, aku bersumpah,

تَرَكْتَنى ناطِقاً لاَضِجَّنَّ اِلَيْكَ بَيْنَ اَهْلِها ضَجيجَ الاْ مِلينَ وَ لاَصْرُخَنَّ

jika engkau membiarkanku dapat berbicara di sana, aku akan berteriak

اِلَيْكَ صُراخَ الْمَسْتَصْرِخينَ وَ لاََبْكِيَنَّ عَلَيْكَ بُكاَّءَ الْفاقِدينَ

di tengah-tengah mereka memanggil-Mu, menangis karena kehilangan-Mu,

وَ لاَُنادِيَنَّكَ اَيْنَ كُنْتَ يا وَلِىَّ الْمُؤْمِنينَ يا غايَةَ امالِ الْعارِفينَ يا

akan kupanggil nama-Mu: di manakah Engkau wahai pengayom orang-orang yang beriman!? Wahai harapan orang-orang arif, wahai

غِياثَ الْمُسْتَغيثينَ يا حَبيبَ قُلُوبِ الصّادِقينَ وَ يا اِلهَ الْعالَمينَ

pertolongan hamba-hamba yang memohon pertolongan, wahai kecintaan hati-hati yang tulus, wahai Tuhan semesta alam.

اَفَتُراكَ سُبْحانَكَ يا اِلهى وَ بِحَمْدِكَ تَسْمَعُ فيها صَوْتَ عَبْدٍ مُسْلِمٍ

Tegakah Engkau wahai Tuhanku yang kupuji, mendengar suara hamba-Mu di sana

سُجِنَ فيها بِمُخالَفَتِهِ وَ ذاقَ طَعْمَ عَذابِها بِمَعْصِيَتِهِ وَ حُبِسَ بَيْنَ

yang kesakitan terkurung api neraka-Mu karena pertentangannya, merasakan siksa-Mu karena maksiatnya, terperangkap di antara lapisan-lapisannya

اَطْباقِها بِجُرْمِهِ وَ جَريرَتِهِ وَ هُوَ يَضِجُّ اِلَيْكَ ضَجيجَ مُؤَمِّلٍ لِرَحْمَتِكَ

karena kejahatannya, sedang ia memelas dan memohon rahmat-Mu,

وَ يُناديكَ بِلِسانِ اَهْلِ تَوْحيدِكَ وَ يَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِرُبُوبِيَّتِكَ يا مَوْلاىَ

memanggilmu dengan lidah ahli Tauhid, bertawasul pada-Mu dengan rububiyah-Mu. Ya Rabbi,

فَكَيْفَ يَبْقى فِى الْعَذابِ وَ هُوَ يَرْجُوا ما سَلَفَ مِنْ حِلْمِكَ اَمْ كَيْفَ

bagaimana ia tetap berada dalam siksa sedang ia memohon apa yang ia dengar sebelumnya tentang ampun-Mu? Bagaimana

تُؤْلِمُهُ النّارُ وَ هُوَ يَأمُلُ فَضْلَكَ وَ رَحْمَتَكَ اَمْ كَيْفَ يُحْرِقُهُ لَهيبُها

api menyakitinya sedang ia senantiasa merenungi karunia dan rahmat-Mu?

وَ اَنْتَ تَسْمَعُ صَوْتَهُ وَ تَرى مَكانَهُ اَمْ كَيْفَ يَشْتَمِلُ عَلَيْهِ زَفيرُها

Engkau sendiri sedang mendengar suaranya, melihat di mana ia berada, yang sedemikian rupa disambar kobaran api

وَ اَنْتَ تَعْلَمُ ضَعْفَهُ اَمْ كَيْفَ يَتَقَلْقَلُ بَيْنَ اَطْباقِها وَ اَنْتَ تَعْلَمُ صِدْقَهُ اَمْ

padahal Kau tahu betapa ia lemah. Bagimana ia jatuh bangun di sana sedang Kau tahu ketulusannya?

كَيْفَ تَزْجُرُهُ زَبانِيَتُها وَ هُوَ يُناديكَ يا رَبَّهُ اَمْ كَيْفَ يَرْجُو فَضْلَكَ فى

Bangaimana para penjaga neraka menggiringnya dengan kasar sedang ia selalu merintih, “Ya Tuhanku…” Bagaimana ia mengharap kemurahan-Mu

عِتْقِهِ مِنْها فَتَتْرُكُهُ فيها هَيْهاتَ ما ذلِكَ الظَّنُ بِكَ وَ لاَالْمَعْرُوفُ مِنْ

namun Engkau meninggalkannya? Tidak, sungguh aku tidak menyangka Engkau akan seperti itu. Bukan seperti itu apa yang sering aku dengar

فَضْلِكَ وَ لا مُشْبِهٌ لِما عامَلْتَ بِهِ الْمُوَحِّدينَ مِنْ بِرِّكَ وَ اِحْسانِكَ

tentang kemurahan-Mu. Sama sekali tidak seperti bagaimana Engkau memperlakukan hamba-hamba yang mengesakan-Mu

فَبِالْيَقينِ اَقْطَعُ لَوْ لا ما حَكَمْتَ بِهِ مِنْ تَعْذيبِ جاحِديكَ وَ قَضَيْتَ

Dengan penuh yakin, jika seandainya Engkau tidak berjanji untuk menyiksa para pendosa-Mu, jika sebelumnya Engkau tidak

بِهِ مِنْ اِخْلادِ مُعانِديكَ لَجَعَلْتَ النّارَ كُلَّها بَرْداً وَ سَلاماً وَ ما كانَ

bertekat untuk mengekalkan musuh-musuh-Mu di sana, Engkau pasti telah menjadikan api neraka seluruhnya dingin dan tentram;

لاِحَدٍ فيها مَقَرّاً وَ لا مُقاماً لكِنَّكَ تَقَدَّسَتْ اَسْماَّؤُكَ اَقْسَمْتَ اَنْ

tidak akan ada satupun yang akan tinggal di sana. Namun amat suci nama-Mu. Engkau telah berjanji

تَمْلاَها مِنَ الْكافِرينَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنّاسِ اَجْمَعينَ وَ اَنْ تُخَلِّدَ فيهَا

untuk memenuhinya dengan orang-orang kafir, baik dari jin maupun manusia, dan mengkekalkan di dalamnya

الْمُعانِدينَ وَ اَنْتَ جَلَّ ثَناؤُكَ قُلْتَ مُبْتَدِئاً وَ تَطَوَّلْتَ بِالاِْنْعامِ مُتَكَرِّماً

orang-orang yang menentang. Engkau juga telah berkata sebelumnya, dan telah menganugerahkan nikmat-nikmat ini atas kedermawanan-Mu,

اَفَمَنْ كانَ مُؤْمِناً كَمَنْ كانَ فاسِقاً لا يَسْتَوُونَ اِلهى وَ سَيِّدى

seraya Kau katakan, “Apakah orang yang beriman sama dengan orang fasik? Sungguh berbeda.” Ya Ilahi, wahai junjunganku,

فَاَسْئَلُكَ بِالْقُدْرَةِ الَّتى قَدَّرْتَها وَ بِالْقَضِيَّةِ الَّتى حَتَمْتَها وَ حَكَمْتَها

maka aku memohon dengan kekuatan yang telah Kau kudratkan, dan dengan keputusan yang telah Kau putuskan dan pastikan,

وَ غَلَبْتَ مَنْ عَلَيْهِ اَجْرَيْتَها اَنْ تَهَبَ لى فى هذِهِ اللَّيْلَةِ وَ فى هذِهِ

dan telah Kau menangi siapapun yang Kau berlakukan itu atasnya, agar Kau memberikan daku di malam ini,

السّاعَةِ كُلَّ جُرْمٍ اَجْرَمْتُهُ وَ كُلَّ ذَنْبٍ اَذْنَبْتُهُ وَ كُلَّ قَبِيحٍ اَسْرَرْتُهُ وَ كُلَّ

dan detik ini juga, anugrah maaf atas segala kejahaan yang telah kujalani, juga dosa yang telah kulakukan, keburukan yang telah kusembunyikan, dan segala

جَهْلٍ عَمِلْتُهُ كَتَمْتُهُ اَوْ اَعْلَنْتُهُ اَخْفَيْتُهُ اَوْ اَظْهَرْتُهُ وَ كُلَّ سَيِّئَةٍ اَمَرْتَ

kebodohan yang telah kulakukan; baik diam-diam atau terang-terangan; kusembunyikan atau kutampakkan; dan segala nista yang telah kau perintahkan

بِاِثْباتِهَا الْكِرامَ الْكاتِبينَ الَّذينَ وَكَّلْتَهُمْ بِحِفْظِ ما يَكُونُ مِنّى

para malaikat mulia untuk mencatatnya, yang Kau percaya untuk mengingat apa yang telah kukerjakan

وَ جَعَلْتَهُمْ شُهُوداً عَلَىَّ مَعَ جَوارِحى وَ كُنْتَ اَنْتَ الرَّقيبَ عَلَىَّ مِنْ

dan Kau jadikan mereka saksi atas apa yang dilakukan anggota tubuhku. Engkau juga selalu ada di

وَراَّئِهِمْ وَالشّاهِدَ لِما خَفِىَ عَنْهُمْ وَ بِرَحْمَتِكَ اَخْفَيْتَهُ وَ بِفَضْلِكَ

belakang mereka, dan menyaksikan apa yang tidak mereka saksikan. Karena rahmat-Mu pula semua keburukan itu Kau tutupi.

سَتَرْتَهُ وَ اَنْ تُوَفِّرَ حَظّى مِنْ كُلِّ خَيْرٍ اَنْزَلْتَهُ اَوْ اِحْسانٍ فَضَّلْتَهُ اَوْ بِرٍّ

Aku juga memohon agar memenuhi nasibku ini dengan segala kebaikan yang Kau turunkan, cinta dan kasih sayang yang Kau anugerahkan;

نَشَرْتَهُ اَوْ رِزْقٍ بَسَطْتَهُ اَوْ ذَنْبٍ تَغْفِرُهُ اَوْ خَطَاءٍ تَسْتُرُهُ يا رَبِّ يا رَبِّ

lingkupi aku dengan kebaikan yang Kau tebar, rizki yang kau gelar, pengampunan atas dosa, juga tutupi kejelekanku ini. Ya Rabbi, ya Rabbi, ya Rabbi.

يا رَبِّ يا اِلهى وَ سَيِّدى وَ مَوْلاىَ وَ مالِكَ رِقّى يا مَنْ بِيَدِهِ

Ya Allah wahai Tuhanku, Tuanku, dan pemilik diriku, wahai yang

ناصِيَتى يا عَليماً بِضُرّى وَ مَسْكَنَتى يا خَبيراً بِفَقْرى وَ فاقَتى

menguasai ikhtiarku, wahai yang tahu buruk dan malangnya aku, wahai yang mendengar fakir dan miskinnya hambamu ini,

يا رَبِّ يا رَبِّ يا رَبِّ اَسْئَلُكَ بِحَقِّكَ وَ قُدْسِكَ وَ اَعْظَمِ صِفاتِكَ

ya Rabbi, ya Rabbi, ya Rabbi, aku memohon pada-Mu demi hak-Mu, kudus-Mu, dan sifat-sifat agung-Mu…

وَ اَسْماَّئِكَ اَنْ تَجْعَلَ اَوْقاتى مِنَ اللَّيْلِ وَالنَّهارِ بِذِكْرِكَ مَعْمُورَةً

juga dengan nama-nama-Mu, agar Kau jadikan waktu-waktuku di malam dan siang hari penuh dengan dzikir pada-Mu

وَ بِخِدْمَتِكَ مَوْصُولَةً وَ اَعْمالى عِنْدَكَ مَقْبُولَةً حَتّى تَكُونَ اَعْمالى

khidmat untuk-Mu selalu, dan Kau terima amal-amalku; sehingga segala yang kulakukan

وَ اَوْرادى كُلُّها وِرْداً واحِداً وَ حالى فى خِدْمَتِكَ سَرْمَداً يا سَيِّدى يا

bagaikan wirid-wirid yang satu, dan aku selalu dalam keadaan berkhidmat untukmu.

مَنْ عَلَيْهِ مُعَوَّلى يا مَنْ اِلَيْهِ شَكَوْتُ اَحْوالى يا رَبِّ يا رَبِّ يا رَبِّ

Wahai sandaranku, wahai tempatku mengadukan kondisiku, ya Rabbi, ya Rabbi, ya Rabbi,

قَوِّ عَلى خِدْمَتِكَ جَوارِحى وَاشْدُدْ عَلَى الْعَزيمَةِ جَوانِحى وَ هَبْ لِىَ

kuatkanlah tubuh hambamu untuk berkhidmat, kokohkan tekatku, berilah aku

الْجِدَّ فى خَشْيَتِكَ وَالدَّوامَ فِى الاِْتِّصالِ بِخِدْمَتِكَ حَتّى اَسْرَحَ اِلَيْكَ

kesungguhan dalam berkhusyuk, istiqamah untuk selalu terus menerus berkhidmat, sehingga aku dapat bergegas menuju-Mu

فى مَيادينِ السّابِقينَ وَ اُسْرِعَ اِلَيْكَ فِى الْبارِزينَ وَ اَشْتاقَ اِلى

di medan-medan para kekasih-Mu yang menuju, menyusul menjadi yang terdepan, merindukan

قُرْبِكَ فِى الْمُشْتاقينَ وَ اَدْنُوَ مِنْكَ دُنُوَّ الْمُخْلِصينَ وَ اَخافَكَ مَخافَةَ

kedekatan dengan-Mu seperti para perindu lainnya, menjadi lebih dekat sebagaimana orang-orang yang ikhlas, takut akan azab-Mu

الْمُوقِنينَ وَ اَجْتَمِعَ فى جِوارِكَ مَعَ الْمُؤْمِنينَ اَللّهُمَّ وَ مَنْ اَرادَنى

seperti takutnya mereka yang yakin, lalu aku berkumpul di sisi-Mu dengan orang-orang yang beriman. Ya Allah, siapapun yang menginginkan keburukan untukku

بِسُوَّءٍ فَاَرِدْهُ وَ مَنْ كادَنى فَكِدْهُ وَاجْعَلْنى مِنْ اَحْسَنِ عَبيدِكَ نَصيباً

maka tolaklah, siapapun yang dengki padaku dengkilah padanya, dan jadikan aku hamba yang paling bagus nasibnya di sisi-Mu

عِنْدَكَ وَ اَقْرَبِهِمْ مَنْزِلَةً مِنْكَ وَ اَخَصِّهِمْ زُلْفَةً لَدَيْكَ فَاِنَّهُ لا يُنالُ ذلِكَ

dn paling dekat kedudukannya dengan-Mu, yang paling istimewa martabatnya di hadapan-Mu. Sungguh itu semua tidak akan dapat digapai

اِلاّ بِفَضْلِكَ وَ جُدْلى بِجُودِكَ وَاعْطِفْ عَلَىَّ بِمَجْدِكَ وَاحْفَظْنى

kecuali dengan karunia-Mu. Bermurah hatilah padaku dengan kemurah-hatian-Mu, torehkan perhatian-Mu padaku dengan keagungan-Mu

بِرَحْمَتِكَ وَاجْعَلْ لِسانى بِذِكْرِكَ لَهِجاً وَ قَلْبى بِحُبِّكَ مُتَيَّماً وَ مُنَّ

dengan rahmat-Mu jadikan lidah ini senantiasa menyebut-Mu dengan nyata, dan hatiku penuh cinta-Mu

عَلَىَّ بِحُسْنِ اِجابَتِكَ وَ اَقِلْنى عَثْرَتى وَاغْفِرْ زَلَّتى فَاِنَّكَ قَضَيْتَ

karuniakan daku jawaban doa, kurangi ketergelinciranku, ampuni kesalahanku. Sesungguhnya Engkau telah

عَلى عِبادِكَ بِعِبادَتِكَ وَ اَمَرْتَهُمْ بِدُعاَّئِكَ وَ ضَمِنْتَ لَهُمُ الاِْجابَةَ

memerintahkan hamba-hamba-Mu untuk menyembah-Mu, menyuruh mereka berdoa, dan Kau janjikan jawaban serta ijabah

فَاِلَيْكَ يا رَبِّ نَصَبْتُ وَجْهى وَ اِلَيْكَ يا رَبِّ مَدَدْتُ يَدى فَبِعِزَّتِكَ

maka kini kutengadahkan wajahku pada-Mu, dan kepada-Mu ya Tuhan kuangkat kedua tanganku,

اسْتَجِبْ لى دُعاَّئى وَ بَلِّغْنى مُناىَ وَ لا تَقْطَعْ مِنْ فَضْلِكَ رَجاَّئى

demi kesucian-Mu, jawablah doaku ini, sampaikan aku kepada harapanku, jangan Kau potong harapan ini terhadap kemurahan-Mu,

وَاكْفِنى شَرَّ الْجِنِّ وَالاِْنْسِ مِنْ اَعْدآئى يا سَريعَ الرِّضا اِغْفِرْ لِمَنْ لا

jagalah aku dari keburukan jin dan manusia, dari golongan musuh-musuhku… Wahai Tuhan yang cepat ridha-Nya, ampuni hamba

يَمْلِكُ اِلا الدُّعاَّءَ فَاِنَّكَ فَعّالٌ لِما تَشاَّءُ يا مَنِ اسْمُهُ دَوآءٌ وَ ذِكْرُهُ

yang tidak memiliki apapun selain doa. Sesungguhnya Engkau maha melakukan apapun yang Kau inginkan. Wahai yang nama-Nya adalah obat, dan mengingat-Nya

شِفاَّءٌ وَ طاعَتُهُ غِنىً اِرْحَمْ مَنْ رَأسُ مالِهِ الرَّجاَّءُ وَ سِلاحُهُ الْبُكاَّءُ يا

adalah kesembuhan, taat padanya adalah kekayaan, kasihi orang yang modalnya hanya harapan, senjatanya adalah tangisan, wahai

سابِغَ النِّعَمِ يا دافِعَ النِّقَمِ يا نُورَ الْمُسْتَوْحِشينَ فِى الظُّلَمِ يا عالِماً

yang selalu memberi nikmat, mencegah keburukan, wahai cahaya orang yang mencari pelita di kegelapan, wahai yang mengetahui

لا يُعَلَّمُ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَافْعَلْ بى ما اَنْتَ اَهْلُهُ وَ صَلَّى

tanpa diberi tahu, curahkanlah shalawat-Mu pada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan perlakukan daku sebagaimana menurutmu layak Kau perlakukan.

اللّهُ عَلى رَسُولِهِ وَالاْئِمَّةِ الْمَيامينَ مِنْ الِهِ وَ سَلَّمَ تَسْليماً كَثيراً

Semoga Allah senantiasa menyampaikan salam sejahtera shalawat kepada utusan-Nya dan para imam dari keluarganya sebanyak-banyaknya.

)*Sumber