Minggu, 09 Februari 2014

On The Spot ( Trans 7 ) - 7 Tempat yang Diduga Dibangun Makhluk Halus

On The Spot ( Trans 7 ) - 7 Tempat Misterius yang Belum Terpecahkan

On The Spot ( Trans 7 ) - 7 Peninggalan Islam Terhebat

On The Spot Trans 7 - 7 Penemuan Misterius Didunia ( Mysterious World 'd...

7 Misteri Penampakan Kendaraan MISTERIUS - ON THE SPOT

On The Spot ( Trans 7 ) - 7 Jejak Keberadaan Raksasa

On The Spot ( Trans 7 ) - 7 Misteri Benda 'Bernyawa'

Ziarah Patilasan Sunan Haruman Syekh Ja'far Shidiq

Doa, Dzikir, & Shalawat | Ngaji Yuk!

Doa, Dzikir, & Shalawat | Ngaji Yuk!

david copperfield sihirbazlık hileleri

Membongkar Rahasia Trik Terbang ala David Copperfield

Wanita Kebal Senjata Tajam - The Women Fighters

ilmu sihir orang bisa terbang ( black magic man can fly without wing ) #2

ilmu sihir orang bisa terbang ( black magic man can fly without wing ) #1

ilmu sihir orang bisa terbang ( black magic man can fly without wing ) #1

Pendekar Perempuan dari Tanah Pasundan

Ditemukan, Kota Kuno Abad 13

Piramida di Bumi Pasundan 1

Jumat, 07 Februari 2014

Copas ***** LIMA ZAMAN SEBELUM KIAMAT TERJADI*****

1. Zaman Kenabian, yaitu zaman umat Islam diperintah oleh pembawa ajaran Islam itu sendiri, Nabi Muhammad SAW. Itulah zaman kemuncak bagi segala zaman pemerintahan,za­man contoh, zaman terbaik di antara segala zaman, sejak dari Nabi Adam AS hinggalah ke hari ini. Zaman ini telahpun berlaku dan telah juga berlalu, yaitu dengan wafatnya baginda SAW pada tahun 10 Hijrah. Dalam hadits kedua, zaman ini disebutkan sebagai selepasku saja, yaitu ringkasan daripada Zaman Kenabian.

2. Zaman Kekhalifahan, yaitu pemerintahan yang berjalan berdasarkan Zaman Kenabian.Pemeri­ntahannya adalah berpandukan benar-benar kepada wahyu Allah dan Sunnah Rasulullah SAW. Zaman ini dipanggil Zaman Khulafa ur-Rasyidin, khalifah yang mendapat petunjuk. Mereka adalah Khalifah Abu Bakar As-Siddiq RA, Umar bin Al-Khattab RA, Osman bin Affan RA dan Ali bin Abi Talib KMW. Sebahagian ulama turut memasukkan zaman pemerintahan Sayidina al-Hasan bin Ali RA yang singkat itu (6 bulan) ke dalam Khulafa ur-Rasyidin. Itulah dia 30 tahun yang dimaksudkan oleh baginda SAW dalam haditsnya yang berbunyi (terjemahan) kira-kira:

“Kekhalifahan akan berlaku ke atas umatku selama 30 tahun. Selepas itu, berlaku pula zaman amir-amir.” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tarmizi dan lain-lain. Hadits yang kedua juga menyebutkan Zaman Kekhalifahan. Zaman ini telah berlaku menurut catatan sejarah dan telah juga berlalu daripada kita.

3. Zaman Pemerintahan Yang Menggigit (Fitnah), yaitu zaman yang bermula sejak turunnya Sayidina Hasan bin Ali RA sehinggalah berakhir pada tahun 1924M. Ini termasuklah zaman Umaiyah, Abbasiah, Mameluk, Fatimiyah, Moghul, Seljuk, Ayubiah, sehinggalah ke saat jatuhnya kerajaan Osmaniah, Turki pada tahun 1924. Zaman ini termasuklah semua wilayah yang diperintah oleh pemerintah Islam, yang memakai bermacam-macam gelaran itu separti Amir, Khalifah, Sultan, Raja dan sebagainya. Namun terdapat beberapa orang pemerintah yang patut dikecualikan, karena adil pemerintahan mereka. Antaranya yang lazim kita kenal ialah Umar bin Abdul Aziz, Abdullah bin az-Zubair, Muhammad al-Fateh dan Salahuddin Al-Ayubi. Dalam hadits yang kedua, zaman

pemerintahan ini lebih diperincikan sehingga dibahagi kepada dua, disebutkan sebagai Zaman Amir-amir dan Zaman Raja-raja. Maknanya, Zaman Amir-amir itu berlaku lebih dahulu, kemudian barulah diikuti oleh Zaman Raja-raja, untuk menunjukkan lebih-lebih lagi zalimnya daripada zaman sebelumnya. Zaman ini juga telah berlaku dan kini hanya menjadi bahan sejarah bagi pengkaji sejarah, dan juga telah berlalu daripada kita, separti urutan yang ditetapkan.

4. Zaman Diktator, yaitu zaman pemerintahan yang bermula sejak jatuhnya Kerajaan Osmaniah dan berlangsung hingga kini. Pada zaman ini, seperti yang diisyaratkan, raja-raja sudah tidak ada lagi. Yang ada hanyalah para pemimpin yang digelar Presiden atau Perdana Menteri. Kedua-duanya adalah sistem diktator, separti yang telah diisyaratkan oleh kedua-dua buah hadits di atas. Jika ada pun raja-raja, sudah tidak mempunyai kuasa penuh lagi separti zaman-zaman sebelumnya. Zaman ini termasuklah semua pemerintah yang menguasai dunia Islam, sama ada yang menggunakan sistem imperial (beraja), berorientasikan­ parti-parti politik (Perdana Menteri), pemerintahan rakyat, sosialis atau republik (Presiden). Semuanya tidak berpandukan kepada sistem Islam yang sejati, tepat separti apa yang kita alami hari ini.Zaman diktator ini sedang berlangsung dan insya-Allah akan diangkat oleh-Nya tidak lama lagi. Berdoalah banyak-banyak agar zaman ini segera Dia angkatkan daripada kita.

5. Zaman Kekhalifahan, yang pemerintahannya­ sama dengan pemerintahan zaman Khulafa ur-Rasyidin dan Zaman Kenabian. Zaman ini belum lagi berlaku, dan insya-Allah akan berlaku, karena telah disebut dan dijanjikan oleh Nabi Muhammad SAW, Sodiqul Masduq.Untuk menghadapi zaman ini, kita umat Islam perlulah bersedia dan bersungguh-sung­guh menghadapi kedatangannya, yang tidak perlu diragui lagi itu. Antara caranya ialah dengan mengamalkan sungguh-sungguh­ cara hidup Islam dalam seluruh aspek kehidupan kita, dan menurut jejak para Salafus Soleh. Untuk membina kejayaan separti zaman dahulu, kita mestilah mengikut apa yang umat zaman dahulu (Zaman Rasulullah SAW) lakukan – peningkatan dalaman. Para pengamal ajaran Islam akan menjadi ghurabak (orang asing), seperti yang berlaku kepada generasi awal Islam dahulu. Melalui para ghurabak inilah Allah turunkan pertolongan-Nya­ sehingga naik Imam Mahdi memerintah seluruh umat Islam di seluruh dunia. Penurunan seorang khalifah oleh Allah SWT kepada umat Islam merupakan satu nikmat yang amat besar, separti firman-Nya yang terjemahannya kira-kira begini,

“Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku, ingatlah nikmat Allah ke atas kamu ketika Dia mengangkat nabi-nabi dari kalangan kamu dan dijadikan-Nya kamu raja-raja.” (Al-Maidah : 20)
 

Selasa, 04 Februari 2014

Usia Penghuni Surga

Usia Penduduk Surga

Tanya:
Manusia mati pada usia yang berbeda-beda, ada yang smp ratuan, puluhan, sblm balig, bayi, bahkan mati d kandungan. Jika mereka dimasukkan k surga, berapa usianya? Apa bayi nanti tumbuh besar d surga?
Trim’s
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Allah menjanjikan surga kepada para kekasih-Nya yang taat dan bersabar dalam meniti syariat-Nya selama di dunia. Allah memberikan balasan berupa keindahan surga. Saking indahnya, sehingga tidak pernah bisa terbayang oleh manusia. Bayangan mereka, tidak bisa menjangkau keindahannya. Allah menggambarkan keindahannya dalam firman-Nya,
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang disembunyikan untuk mereka, yang indah dipandang, sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan. (QS. As-Sajdah: 17)
Dalam hadis qudsi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa Allah berfirman,
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
“Aku telah siapkan untuk hamba-hamba-Ku yang sholeh, nikmat surga yang belum pernah dilihat mata, belum pernah dilihat telinga, dan belum pernah terbayang dalam hati manusia.” (HR. Bukhari 3244, Muslim 2824, dan yang lainnya). Ketika menyampaikan hadis ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat di surat as-Sajdah di atas.
Disamping itu, Allah memberikan segala kenikmatan yang diinginkan penghuni surga,
وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kalian kekal di dalamnya”. (QS. Az-Zukhruf: 71).
Karena itu, kita mengimani bahwa penduduk surga berada dalam keadaan serba istimewa, memiliki banyak kelebihan dari segala sisi. Karena mereka dipersiapkan untuk menikmati segela keindahan yang Allah sediakan.
Diantara bentuk kesempurnaan itu, Allah jadikan penduduk surga pada usia kesempurnaan. Usia dimana mereka bisa lebih maksimal dalam menikmati segala keindahan surga. Mereka masuk surga di usia 33 tahun.
Dalam hadis dari Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَدْخُلُ أَهْلُ الجَنَّةِ الجَنَّةَ جُرْدًا مُرْدًا مُكَحَّلِينَ أَبْنَاءَ ثَلَاثِينَ أَوْ ثَلَاثٍ وَثَلَاثِينَ سَنَةً
Penduduk surga akan masuk surga dalam keadaan jurdan, murdan, bercelak, di usia 30 atau 33 tahun. (HR. Ahmad 7933, Turmudzi 2545, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushanaf 34006 dan dinilai hasan oleh Syuaib al-Arnauth).
Keterangan:
Jurdan, bentuk jamak dari kata ajrad [arab: أجْرَد ], artinya: orang yang tidak memiliki bulu rambut di badannya.
Murdan, bentuk jamak dari kata amrad [arab: أمرد ], artinya: orang yang tidak memiliki bulu rambut di dagunya. (keterangan As-Sindi – Tahqiq Musnad Ahmad, 13/316).
Ibnul Qoyim menjelaskan rahasia usia 33 tahun,
إن فيه من الحكمة ما لا يخفى فإنه أبلغ وأكمل في استيفاء اللذات، لأنه أكمل سن القوة عظم الآت اللذة وباجتماع الأمرين يكون كمال اللذة وقوتها
Hikmah diberi usia 33 tahun sangat jelas, karena di usia itu merupakan pucak dan keadaan paling sempurna dalam merasakan kenikmatan. Karena di usia itu adalah usia kekuatan yang paling sempurna, segala organ kenikmatan berkembang. Dengan gabungan dua ini, diperoleh kesempurnaan kenikmatan dan kuat dalam menikmatinya. (Hady al-Arwah, 104).

Apakah Usia Mereka Bertambah

Yang kita yakini, mereka kekal di dalam kenikmatan. Apakah usia mereka bertambah, sehingga usia mereka menjadi 34 atau 35 dst.. Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan,
أَهْلُ الجَنَّةِ جُرْدٌ مُرْدٌ كُحْلٌ لَا يَفْنَى شَبَابُهُمْ وَلَا تَبْلَى ثِيَابُهُمْ
”Penduduk surga jurdun, murdun, bercelak. Usia mudanya tidak pernah sirna, dan pakaiannya tidak pernah lusuh.” (HR. Turmudzi 2539, ad-Darimi 2863 dan dihasankan al-Albani).
Apakah usia mereka bertambah selama dalam rentang ‘usia muda’?, Kami tidak mendapatkan informasi tentang itu. Yang jelas, mereka dalam keadaan sangat sempurna di usia muda yang tidak akan pernah sirna.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk diantara kekasih-Nya, hingga bisa menikmati keindahan surga-Nya. Amiin
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)