Betapa
bahagianya orang yg meninggalkan dunia sbelum ia meninggalkannya,
mmbuat rumah dikuburan sbelum ia memasukinya. Ia menikmati keridhaan
Allah sebelum pintu syurga dibukakan untuknya.
Sungguh rahasia
syurga dunia itu ada dlm relung keikhlasan. Ia berjalan mencari dan
menjadikan dunia ini sebagai alat utk menggapai kebahagiaan akhiratnya,
bukan pemuas nafsu seperti org kafir atau untuk berhias seperti orang-orang munafik.
"Karena kemenangan besar itu Akhirat yang kekal, dimana orang-orang
mukmin yang ikhlas beristirahat dari lelahnya kehidupan ini".
Ikhwatal imaan..
Adakah sesuatu yang memberatkan bahumu pagi ini, atau benarkah masih saja engkau kecewa?
Sampai kapankah beban dibahumu itu akan engkau bawa-bawa. Tidakkah engkau khawatir nanti akan memberatkanmu di yaumil hisaab?
Jangan lupakan Allah dalam setiap urusan, karena "Syaitan akan
mendatangi manusia dalam setiap urusan". Shadaqta ya Rasulallah...
Kita telah mengenal, bahwa tugas kita ini adalah ikhtiaaaaar dan
sisanya bertawakal. Inilah rantai yang membelenggumu selama ini. Kita
meletakan tawakal itu sebagai sisa-sisa saja, bukan pasokan energy untuk
terbang meninggi setelah sayapmu patah.
Alangkah indahnya jika
tawakal kepada Allah itu diletakan sebagai niat awal dalam setiap upaya
kita. Hingga dada kita dipenuhi energy ikhlas, kita melangkah dengan
energy iman dan stock senyum yang banyak seandainya nanti Allah
menghentikan usaha kita ditengah jalan agar beban kita lepas dan pasokan
energy tawakal itu aktif dan memancar dari hati kita..
Sekiranya, adakah disana keluhan dan kekecewaan!?
Hei...
Bukankah Rasulullah Sholallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan kita
berucap "Inni tawakaltu Alallah la haula walaa quwwata illa billahil
aliyhil adziim" saat keluar rumah?
)*Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar