Pagi-pagi ada pasien maksa ingin dilucuti ilmu hitamnya karena sulit tidur bertahun dan 2bulan terakhir ini makin parah.
Baru saja saya membacakan ta'awudz si jinnya udah ngajak ribut. Dia
pasang formasi seperti harimau mau menerkam dipadukan dgn gerakan silat.
Dia berupaya mencakar dan meninju wajah saya tp tdk satupun yg kena
(terhalang) dan dia terpental menyerupai salto kebelakang.
Awalnya saya biarkan dia mencoba (berusaha sekuat tenaga) mau mencakar
atau meninju wajah saya, dan saya tetap duduk tenang karena tidak ada
satupun tinjuan atau cakarannya yang mengena. Seolah-oalh ada dinding
yang menghalangi di radius 50centimeter di sekujur tubuh.
Dia
mundur kebelakang sejauh kira-kira 3 meter, dan kedua tangannya seperti
harimau mencakar lantai. Setelah itu dia loncat-loncat mau menerkam, dan
saya tetap diam...
Subhanallah dia terpental sejauh dia ambil
formasi, bahkan sampai jungkal-jumpalik (salto tidak teraturan kearah
belakang). Saya sempat hawatir pingganggnya patah.
Dia terus
menyerang sampai saya bosan, akhirnya saya berdiri dan saya pukul
pundaknya. Lalu di injak pinggangnya (sekerasnya). Dia berteriak keras,
mengerang dan mengeliat seakan disabet pedang diperut. Setelah itu dia
meminta ampuun...
Setelah itu saya duduk dan menyuruh dia
duduk, diceramahi (saya rehab hatinya) dan menawarkan diri untuk
mengobati pinggangnya. Dan dia mau diobati, dia juga mau masuk islam.
Kemudian saya bacakan al fatihah ditangan dan diusapkan ke pinggang yang
tadi saya injak.
Dia merasakan dingin dan segar, kemudian dia
bersahadat dengan berat. Setelah itu saya ajarkan tentang taubat, dan
menyarankannya berteman denngan jin islam lainnya dan belajar mengenal
Allah.
Setelah itu saya sediakan tempat muntahan, dan dia
bilang "tidak usah". Lalu dia dekatkan tangan ke dada, membuat gerakan
seakan menarik sesuatu kearah mulut. Ketika tangannya mendekati bibir,
pasien tersebut pingsan.
Lalu saya sadarkan, dan dia berkata lebih ringan badannya.
Saya bertanya; "Antum ngelmu apa? Biasanya tenaga dalam tidak separah ini?"
Dia menjawab: "Saya punya kekebalan untuk perlindungan".
"Insya Allah sekarang kebalnya sudah hilang, mau coba saya silet atau dengan jarum?"
"Silahkan" jawabnya.
Saya cari jarum, di kantor RH tidak ada jarum.
Akhirnya saya menawarkan untuk di cubit saja.......
Setelah itu saya dekati, niat mau mencubit tangannya... eh, dia berdiri
dan mundur mau kabur. Saya tersadar, mungkin ada jin lain didalamnya.
Dan saya suruh pasien yang sudah kerasukan itu duduk sambil menepuk
kepalanya.
"Diam kamu, saya mau wudhu dulu! Saya siksa kamu karena kedustaan kamu!".
Saya ambil wudhu, arie terus melanjutkan rekaman.
Seusai wudhu, dia seperti menunggu saya dan bolak-balik (mutar-muter) di ruangan. Saya buka pintu dan dia mau nyerang.
"Diam! Duduk!" bentak saya.
Subhanallah dia duduk, tapi sebentar kemudian mundur mengambil formasi tadi. Setelah itu saya ultimatum:
"Silahkan kamu tunjukan kekuatan kamu, kumpulkan syaitan-syaitan yang
biasa membantu kamu. Tapi ingat, syaitan itu tidak akan membantu kamu
dalam kebaikan! dia akan pergi dan kamu sendiri, sementara Allah dan
para malaikatnya bersama orang yang benar. Silahkan serang saya tapi
ingat, jangan sentuh apapun di ruangan ini. Semua orang disini adalah
keluarga saya".
Mendengar itu dia melirik ke arah bapa (Ayah
saya yang masiha da di kantor selepas mengikuti pelatihan kemarin). Dia
menyerang ayah, dan tidak mengenainya, seakan ada dinding yang
memagarnya.
Melihat itu saya geram dan mulai melayangkan
tangan kelehernya, di tendang hingga jatuh. Dan dia terkapar-kapar.
Tidak hanya itu saya meloncat setinggi setengah meter dan menginjakkan
ke dua kaki di punggungnya, mirip smackdown. Tapi ini nyata, setelah
puas saya tendangi akhirnya saya sembelih..
Wallahu'alam dia pingsan lagi.
Dan bangun dengan segar bugar, saya tannyakan tentang tendangan dan injakan saya, dia berkata; "tidak terasa apa-apa".
Ayah, ibu, ira dan ari (adek-adek) dan satu tamu lain yang ada disana
menggelengkan kepala. Begitulah jin, tidak perlu ditakuti.
Jazakallah semoga bisa diambil hikmahnya.
)*Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar