Bismillaahirrahmaanirrahiim. . . .
Berabad-abad sebelum Masehi, hidup sekelompok manusia yang gemar melakukan perbuatan nista. Para prianya merupakan
gay yang selalu melakukan homoseksual. Para wanitanya pun melakukan hal
sama, lesbian. Padahal, tak pernah ada sebelumnya umat manusia yang
melakukan perbuatan keji tersebut. Mereka merupakan bangsa Sodom yang
dihancurkan Allah dan tak lagi tertinggal satu pun keturunannya.
Begitu banyak kisah para pengingkar agama yang berakhir dengan azab
Allah. Tapi, sebelum azab itu dijatuhkan tentu umat bandel tersebut
menjalani kehidupan yang nyaman versi mereka. Tak ada seorang pun yang
menyangka esok hari mereka akan binasa. Tentu saja, Allah selalu
mengutus nabi kepada orang-orang yang melampaui batas tersebut untuk
memberi peringatan bahwa azab Allah sangat dekat bagi setiap pengingkar.
Jika mereka menurut, azab akan ditangguhkan.
Seorang putra
Haran dari wilayah Ur, Luth As, mengikuti jejak pamannya, Nabi Ibrahim
As, ke negeri Kanaan. Setiba di sana, Luth As ditugaskan Allah berdakwah
ke Kota Sodom dan Gamora (Gomorrah) yang berlokasi di sepanjang timur
laut Laut Mati atau saat ini dari Palestina hingga Yordania. Adapun ibu
kota Sodom terletak di utara Laut Mati. Kedatangan Luth bukanlah hari
spesial bagi Bangsa Sodom.
Tapi, seluruh negeri kemudian
dikejutkan dengan pengakuan Luth As sebagai utusan Tuhan. "Mengapa
kalian tidak bertakwa? Sungguh, aku ini seorang rasul yang diutus
kepadamu. Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan, aku
tidak meminta upah kepadamu atas ajakan itu. Upahku hanyalah dari Tuhan
seluruh alam,” ujar Luth.
Bangsa Sodom pun dibuat murka karena
sang utusan terang-terangan melawan kebiasaan warga melakukan
homoseksual. Menanggapi kedatangan Luth, mereka pun tak acuh. Ucapan
Luth As bagai angin lalu. Luth As dianggap tak waras karena mengusik
kehidupan mereka. Meski demikian, Nabiyullah tak putus asa. Ia terus
mengajak mereka kembali pada agama Allah.
Apa jawaban kaum
Sodom? Tentu saja mereka menolaknya mentah-mentah. Hawa nafsu telah
menguasai setiap jiwa mereka. Bukan menerima pelajaran Luth, mereka
justru mengancam utusan Allah tersebut. “Hai Luth! Jika kau tidak
berhenti, kau akan termasuk orang-orang yang terusir,” ancam warga
Sodom. Dengan sabar, Luth hanya menimpali, “Sungguh aku benci pada
perbuatan kalian.”
Semakin Luth As menyampaikan dakwah, semakin
enggan mereka bertaubat dari kemungkaran. Mereka begitu enggan
meninggalkan kegiatan homoseksual. Mereka tak mau menghentikan kekerasan
perkosaan. Mereka masih akan terus melakukan perampokan dan
penganiayaan pada para musafir. Tak ada penghormatan sedikit pun pada
Luth As. Mereka justru menantang azab yang diancam pada mereka.
“Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang
yang benar,” ujar mereka menyombongkan diri.
Suatu hari, Allah
mengutus tiga malaikat untuk menyamar menjadi pria yang sangat tampan
nan mempesona. Mereka menuju sungai, tempat putri Luth tengah mengambil
air. “Wahai nona, adakah tempat istirahat di sini?" ujar salah seorang
malaikat yang menyamar sebagai musafir, bertanya kepada putri Luth.
Melihat wajah yang sangat luar biasa, putri Luth ketakutan mereka akan
dilukai warga jika memasuki negeri Sodom.
“Tunggulah di sini
sampai aku memberi tahu kalian kepada ayahku dan kembali,” ujar putri
Luth lantas segera berlari pulang ke rumah meninggalkan bejana air.
Setibanya di rumah, ia pun melaporkannya pada sang ayah dengan menangis.
Mereka pun menjadi tamu misterius di tempat tinggal Luth As. Melihat
ketampanan tamunya, Luth pun merasa ketakutan jikalau warganya
mengetahui maka akan terjadi hal buruk pada tamu tersebut. Ia sangat
gelisah karena merasa tak akan mampu melindungi tamunya.
“Janganlah kamu takut, jangan pula susah. Sesungguhnya, kami akan
menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu kecuali isterimu. Dia adalah
termasuk orang-orang yang dibinasakan,” ujar utusan tersebut.
Mendengarnya, tahulah Luth As bahwa tamunya merupakan jelmaan dari
malaikat Allah.
Dengan diam-diam, istri Luth mengabarkan
tamu misterius tersebut kepada warga Sodom. Padahal, LuthAs telah
berpesan pada istri dan dua putrinya untuk merahasiakan kehadiran tamu
tersebut. Tapi, istri dari nabi bukan jaminan bagi seorang wanita
menjadi beriman dan bertakwa. Maka berkumpullah para gay di negeri
tersebut di rumah Luth. Mereka ingin menyaksikan dan menikmati
ketampanan tamu tersebut.
“Sesungguhnya, mereka adalah tamuku.
Jangan kalian membuatku malu, bertakwalah kepada Allah dan janganlah
kamu membuat aku terhina,” seru Luth As melihat warga mengepung
rumahnya.
“Dan bukankah kami telah melarangmu dari melindungi manusia?” ujar salah seorang dari mereka.
“Inilah putri-putriku, kawinlah dengan mereka, jika kamu hendak berbuat secara halal,” kata Luth.
Tapi, warga tetap keras kepala, mereka menerobos masuk rumah Luth As
karena hawa nafsu. Tapi, dengan kekuasaan Allah, mereka tak mampu
melihat para malaikat berwujud manusia tampan tersebut. Tiba-tiba saja
mereka tak mampu melihat. Luth pun tak peduli lagi pada warga terlaknat
tersebut.
Ia segera bergegas meninggalkan negeri Sodom bersama
keluarganya. Malaikat berpesan, “Pergilah kamu di akhir malam dengan
membawa keluargamu dan ikutlah mereka dari belakang dan janganlah
seorangpun di antara kamu menoleh kebelakang dan teruskanlah perjalanan
ke tempat yang di perintahkan kepadamu,” kata malaikat utusan tersebut
terakhir kali sebelum pergi.
Maka, keluarlah Luth As dari
negeri Sodom bersama istri dan dua putrinya di tengah malam. Mereka
bergegas dan tak menoleh sedikit pun ke negeri yang dimurkai Allah
tersebut. Tapi, diperjalanan, sang istri berjalan lambat dan terus saja
menoleh karena penasaran benarkah adzab akan menimpa negeri Sodom. Saat
menjelang matahari terbit, Luth As dan dua putrinya sampai di sebuah
bukit jauh dari Sodom.
Saat itulah terdengar suara bumi dan
langit sekan melampiaskan kemarahan. Suara keras mengguntur dari langit
dan menurunkan hujan batu. Bumi pun bergoncang dan membalikkan Kota
Sodom. Adzab Allah begitu mengerikan hingga membinasakan seluruh warga
Sodom, tak terkecuali istri Luth yang membangkang. Hancur sudah kota
para pelaku maksiat dengan kekuasaan Allah yang Agung.
Kisah
tentang bangsa Sodom tersebut sangat terkenal tak hanya dikalangan
Muslim, tapi juga Kristini dan Yahudi. Di dalam Alquran, kisah tersebut
banyak disebut dalam dibeberapa surah, yakni al-Ankabuut ayat 28-35,
Asy-Syuara ayat 160-168, al-A'raaf ayat 80-82, serta al-Hijr ayat 59-77.
Kisah secara rinci juga terdapat dalam banyak tafsir Alquran.
Sumber: Kisahmuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar