Selasa, 06 Maret 2012

Raja Majapahit Bali Bertemu Majelis Penyimbang Adat Lampung


TRAH DALEM – Dr.Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III ( Sekjen Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori ) Bersama Yang Mulia Kadarsyah Irsa ( Ketua Umum Majelis Penyimbang Adat Lampung Prov.Lampung ) dan YM Zaipul ( Ketua MPAL Kota ) di Bandar Lampung.
 

TRIBUNNEWS.COM - Jalinan kekerabatan antara Bali dan Lampung semakin mengerucut dengan adanya pertemuan antara petinggi Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori ( PANDBTK ) dengan Majelis Penyimbang Adat Lampung ( MPAL ) Se-Lampung.
Hal ini dilakukan untuk kembali mengingatkan sejarah bangsa, utamanya peran dari Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit dimasa lalu yang telah mewarnai sejarah bangsa Indonesia. Selain itu, saat ini keberadaan komunitas suku Bali dan umat Hindu di Provinsi Lampung sudah mencapai mayoritas kedua terbesar di Indonesia, dan untuk itulah perlu diupayakan hubungan – hubungan mendasar antara Bali dan Lampung terutama ditataran komunitas tradisional.
Demikian yang terekam dari pertemuan khusus antara Yang Mulia Dr.Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III ( Sekretaris Jendral Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori ) bersama Yang Mulia Kadarsyah Irsa ( Ketua Umum Penyimbang Adat Lampung Tingkat Provinsi ) bersama seluruh jajaran Majelis Adat.
Dalam pertemuan dengan penuh kekeluargaan tersebut, Dr. Arya Wedakarna menyampaikan niatan untuk menjalin kekerabatan antara Bali dan Lampung terutama dibidang kesenian, adat dan budaya. ”Sebagian besar warga Bali di Pulau Bali dan di Pulau Sumatera, adalah warih dari para leluhur yang berasal dari Kerajaan Majapahit ditanah Jawa. Termasuk juga leluhur kami, Ida Betara Sri Aji Kresna Kepakisan ( Raja Bali ) dan Ida Betara Dalem Tegeh Kori ( Pendiri dan Raja Badung I ) yang merupakan tokoh – tokoh Majapahit yang sangat berpengaruh di Jawa – Bali Dwipa. Dan tentu, dimasa kini dan mendatang, hubungan antara masyarakat adat Lampung dengan kami masyarakat adat Bali – Majapahit dapat senantiasa diperkuat sekaligus saya titip rakyat Bali kepada para sesepuh adat Lampung ini”ungkap Dr.
Arya Wedakarna. Ia pun mempunyai harapan, agar pemerintah memberikan perhatian dan memberikan porsi yang lebih pada komponen masyarakat adat di Lampung agar terciptanya budaya Lampung yang lestari. ”Sebagai putra bangsa, saya mendorong agar diadakannya Kongres Bahasa Lampung yang nantinya akan menghasilkan rekomendasi – rekomendasi. Saya lihat, sudah sangat jarang anak muda Lampung berbahasa daerah. Belum lagi, persaingan SDM antara warga asli Lampung dengan pendatang, harus dijembatani dengan peningkatan SDM dan proteksi by system. Dan selain itu, kita dorong agar Majelis Adat Lampung menggelar Kongres Adat, sebagai ciri bahwa Masyarakat Adat Lampung masih eksis dan kuat.Bali siap membantu hal itu,”ungkap President The Sukarno Center ini.
”Salah satu rekomendasi dari Silatnas Raja Sultan Nusantara di Bandung 2011 lalu, bahwa peran masyarakat adat harus dikuatkan dan budaya Indonesia harus menjadi tuan rumah dinegeri sendiri. Ini yang harus kita senantiasa gelorakan.”ungkap Gusti Wedakarna yang juga pengurus Yayasan Raja Sultan Nusantara ( Yarasutra ) ini.
*Ini adalah rilis resmi dari The Sukarno Center

Tidak ada komentar:

Posting Komentar