KENANGAN MASA KECIL YANG SERING TERLUPAKAN
I
bumu
(yang selama sembilan bulan) mengandungmu dalam keadaan lemah, dan
semakin bertambah kelemahannya, dengan kesakitan yang selalu dialaminya,
semakin engkau tumbuh maka semakin terasa berat yang dirasakannya dan
semakin lemah tubuhnya. Kemudian tatkala akan melahirkanmu ia
mempertaruhkan nyawanya dengan sakit yang luar biasa, ia melihat
kematian dihadapannya namun ia tetap tegar demi engkau. Tatkala engkau
lahir dan berada di sisinya maka hilanglah semua rasa sakit itu, ia
memandangmu dengan penuh kasih sayang, ia meletakkan segala harapannya
kepadamu. Kemudian ia bersegera sibuk mengurusmu siang dan malam dengan
sebaik-baiknya dipangkuannya, makananmu adalah susunya, rumahmu adalah
pangkuannya, kendaraanmu adalah kedua tangannya. Ia rela untuk lapar
demi mengenyangkanmu, ia rela untuk tidak tidur demi menidurkanmu, ia
mendahulukan kesenanganmu di atas kesenangannya. Ia sangat sayang
kepadamu, sangat mengasihimu.
Engkau menganggapnya adalah segalanya jika ia berada di sisimu, jika ia
tidak berada di sisimu maka hanya ialah yang engkau panggil-panggil
namanya, engkau tidak akan tenang dan berhenti dari tangismu hingga
engkau melihatnya, jika mendapati hal yang tidak engkau sukai maka
engkau segera melaporkan kepadanya dan meminta pertolongannya, engkau
menganggap seluruh kebaikan berada padanya, dan engkau menyangka jika ia
telah memelukmu di dadanya atau jika engkau tahu bahwa ia sedang
mengawasimu maka tidak akan ada kejelekan yang bisa menimpamu.
Hatinya selalu sibuk memikirkanmu, ia menjadikan Robb-mu sebagai
penjagamu dan pemeliharamu, ia merasakan bahwasanya engkau adalah
belahan jiwanya, oleh karena itu seluruh harapannya ia letakkan kepadamu
dan kehidupannya adalah demi keberhasilanmu.
Adapun ayahmu…ia
bekerja dan berusaha dengan susah payah karenamu, ia mencegahmu dari
kesulitan hidup sebisa mungkin, berulang-ulang ia pergi jauh demi
menafkahimu, ia keluar di pagi hari dan kembali di petang hari demi
engkau..
Demikianlah kedua orangtuamu menghadapi keletihan dan
susah payah demi engkau, namun kecintaan mereka kepadamu telah tertanam
di dalam hati mereka, mereka berusaha semampu mereka sekuat mereka untuk
membahagiakanmu, engkaulah penyejuk mata mereka, engkaulah buah hati
mereka, engkaulah harapan masa depan mereka. Mereka tidak
tanggung-tanggung mengeluarkan uang yang telah susah payah mereka
dapatkan untuk mengobatimu jika engkau sakit, dan mereka rela
mengeluarkan harta mereka jika engkau yang meminta demi untuk
menyenangkanmu, engkau hidup dan tumbuh di bawah naungan mereka dan
bimbingan mereka.
(Nasehat Syaikh Abdul Muhsin Al-Qosim, dari khutbah jum'at yang disampaikan oleh beliau di Mesjid Nabawi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar