BAB
I
PENDAHULUAN
Al-Quran merupakan Kalamullah, yang
mempunyai essensi tentang ketentuan dan pedoman bagi segenap manusia agar mampu
melaksanakan syariat islam dengan benar. Tentunya pedoman semestinya
diimplementasikan secara kaffah, baik yang menyangkut masalah sosial, politik,
ekonomi, kebudayaan, pertahanan, dan keamanan, maupun pendidikan.
Kedudukan
al-qur’an sebagai sumber pokok pendidikan islam dapat
difahami
dari ayat : Dan kami tidak menurunkan kepadamu al-kitab (al-qur’an)
ini, melainkan agarkamu dapat menjelaskan kepada mereka apa
yang mereka perselisihkan itu menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman. Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajar orang-
orang yang mempunyai fikiran.
Menurut Abu Hasan ‘Ali An-Nadwi
bahwa pendidikan dan pengajaran umat islam itu harus berpedoman kepada aqidah
islamiyyah yang berdasarkan al-qur’an dan al-hadits.
Dalam perkembangan sejarah peradaban
islam sejak masa Nabi s.a.w. sampai masa keemasan islam di tangan bani Abbas,
kata tarbiyat tidak pernah muncul dalam literatur pendidikan. Barulah pada abad
modern ini kata tarbiyat mencuat ke permukaan sebagai terjemah dari kata dalam
bahasa inggris, yaitu “education “.
Pada masa klasik, kata ta’dib
digunakan untuk menujukan makna
pendidikan, dan kata tersebut
termaktub dalam sebuah hadits :
Tuhanku telah mendidikku sehingga
menjadikan pendidikanku yang terbaik
Pengertian semacam ini digunakan
sepanjang masa keemasan islam, sehingga ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh
akal manusia di sebut dengan “Abad”, dan
penginstilahan ini berlaku pada ilmu-ilmu yang berkaitan langsung perihal
keislaman maupun diluar bidang keislaman.
Kemudian
para ulama melakukan proses spesifik terhadap ilmu pengetahuan, sehingga kata
“adab” atau “ta’dib” jadi menyempit dan hanya dipakai untuk menunjuk
kesusastraan dan etika. Konsekuensinya, ta’dib sebagai konsep pendidikan islam
hilang dari peredaran dan tidak dikenal lagi. Maka, ketika ahli pendidikan
islam bertemu dengan istilah“education”
pada abad modern,
mereka langsung menerjemahkannya dengan tarbiyat tanpa penelitian yang
mendalam, padahal makna
pendidikan dalm islam tidak sama dengan “education” yang dikembangkan di Barat.
Konsepsi
tentang pendidikan islam pada masa ini, sudah terhegemoni oleh
konsepsi-konsepsi pendidikan dunia barat, dan perlu adanya suatu rekontruksi
pendidikan islam dan melakukan proses furifikasi ataupan melacak lewat
kerangkan filosofis terhadap pendidikan islam agar sesuai dengan konsep-konsep
yang diajarkan oleh Al-qur’an dan al-hadits.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar