Rabu, 15 Mei 2013

“BAGAIMANA CARA MENGETAHUI TINGKAT KESHOLEHAN SEORANG WANITA?”

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Dirawikan dari Ibnu Abbas bahwasanya ketika turun firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak, dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapatkan) siksa yang pedih” (At-Taubah ayat 34), Umar dan Tsauban pergi menghadap Rosulullah, dan mereka bertanya kepada Rosulullah, “Wahai Rosulullah, ayat ini telah memberatkan/menyusahkan bagi para sahabatmu”, kata Umar. Rosulullah pun bersabda, “Maukah kalian keberitahu tentang sebaik-baiknya harta yang disimpan seseorang? Ia adalah wanita (istri) sholehah, yang menyenangkan jika ia memandangnya, yang mematuhi perintahnya jika ia menyuruhnya, dan yang menjaga kehormatannya jika ia bepergian” (HR Thabrani). Dirawikan pula, tatkala turunnya ayat 34 dari Surat At-Taubah, Rosulullah pun bersabda, “Kebinasaan bagi emas dan perak”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rosulullah,harta apa yang akan kami simpan?”. Rosulullah menjawab, “Hati yang pandai bersyukur, lisan yang gemar berdzikir, dan istri yang sholehah” (HR Tirmidzi).

Jadi Islam tidak memandang atau menilai seorang wanita itu hanya dari satu aspek saja, seperti kecantikannya, moralitasnya, keturunannya atau intelektualitasnya, tetapi Islam memandang hal tersebut dengan pandangan utuh dan aspek penilaian yang komprehensif mulai dari aspek agamanya, kecantikannya, intektualitasnya, moralitasnya, sampai pada aspek kekayaan dan status sosialnya. Sholehah dan taat beragama merupakan penilaian utama dari sosok seorang wanita menurut Islam, sehingga jika berhasil memperolehnya maka akan mengantarnya memasuki pintu syurga kebahagiaan dan kedamaian, baik di dunia maupun akherat. Seorang wanita sholehah yang akan menjadi seorang istri dapat membantu untuk mengerjakan amalan-amalan duniawi dan ukhrawi, menenangkan batin, menyayangi anak-anak, dan akan menjaga kesucian dirinya serta harta bagi seorang lelaki (suami) bila tidak berada di sisinya. Wanita yang sholehah akan membuat senang, jika memandangnya, mematuhi perintahnya dan menjaga kehormatan dirinya bila anda sedang bepergian sehingga diibaratkan sebagai simpanan yang melebihi dari emas dan perak.

Muhammad Utsman al-Kasyt dalam bukunya “Al-Mar’ah al-Mitsaliyah fi A’yun ar-Rijal” mengungkapkan bahwa ciri-ciri istri atau wanita yang sholehah adalah :
• Menyenangkan, jika dipandang. Hal ini merupakan kiasan dari kecantikan dan penampilannya yang menarik. Cantik dan berpenampilan menarik merupakan sesuatu yang sangat disukai, karena fitnah manusia menyukai dan mencintai hal ini. Jika sifat ini terdapat pada pasangan anda (sang istri), maka akan membuat sang suami menjaga kesucian dirinya.
• Patuh, jika disuruh. Hal ini adalah kiasan dari kecocokan dan keserasian pasangan suami istri. Sifat wanita seperti ini akan berdampak besar dalam usaha mewujudkan kebahagiaan rumah tangga.
• Menjaga kehormatan dirinya, jika sang suami bepergian dan tidak berada di sisinya. Hal ini adalah kiasan dari taatnya beragama seorang istri dan keistiqamahannya dalam berakhlak.

Wanita yang sholehah dan taat beragama di jaman sekarang ini dan juga di setiap jaman selanjutnya akan tetap menjadi mutiara dan simpanan yang paling berharga. Ada seorang sahabat yang menanyakan, “Bagaimana cara mengetahui tingkat kesholehan seorang wanita?”. Caranya ya dengan melihat komitmen keagamaannya atau kesungguhannya dalam menjalankan ajaran Islam, karena wanita yang taat beragama adalah wanita yang mempunyai ruh dan komitmen agamanya atau yang memiliki kesungguhan dalam menjalankan ajaran Islam. Rosulullah pernah bersabda, “Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikan mereka semata. Sebab, boleh jadi kecantikan mereka itu akan membawa kerusakan bagi mereka sendiri. Dan, janganlah kalian menikahi mereka hanya karena harta mereka, karena boleh jadi harta mereka itu akan menyebabkan mereka sombong. Namun, nikahilah mereka atas dasar agama. Sesungguhnya wanita budak hitam itu lebih baik, asal ia taat beragama” (HR Baihaqi).

Bilahit taufik wal hidayah, wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar