“AL HALIM “ menurut penuturan Khathabi berarti Zat yang pemaaf dan penyabar , yang tidak pernah terpancing oleh tindakan bodoh orang yang tidak tahu atau orang yang memang durhaka. Khathabi mengingatkan bahwa orang yang penyabar tidak serta merta berhak menyandang predikat santun jika tidak mampu menghadapi segala konsekuensinya.
SEJAUH MANA KESANTUNAN ALLAH
Kesantunan Allah itu terlihat dalam kesabaran-Nya terhadap ulah orang-orang musyrik, orang-orang kafir, orang-orang yang durhaka, dan orang-orang yang suka melakukan perbuatan dosa. Anda lihat sendiri orang-orang yang sesat itu malahan menjadikan sekutu bagi Allah, menentang Allah dan Rasul-Nya, membangun kekuatan perang untuk memerangi Allah, para sahabat dan pengikutnya, padahal Allah mampu menghancurkan mereka. Tapi lihatlah, Allah tetap bisa bersabar dan memaafkan mereka, bahkan memberi rizki, makan dan minum, menurunkan kitab-kitab-Nya, mengutus para Rasul-Nya, mengemukakan Hujjah, dan tetap menunggu tobat, dan kesadaran mereka untuk kembali kepada keimanan dan keislaman.
Tetapi, bila Allah sudah murka, tak ada yang dapat membendungnya :murka-Nya sangat besar. Dia telah menerangkan kepada kita apa yang telah Dia lakukan kepada orang-orang kafir dan zalim sebelum kita.
Allah mencintai Hamba-Nya yang santun. Rasulullah SAW pernah berkata kepada salah satu sahabatnya, yang baru pertama kali bertemu dengannya,”Ada dua sifat dalam dirimu yang sangat disukai Allah: santun, dan sabar.”(HR.Muslim: 18)
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling santun . Oleh kaumnya di ia dianiaya , dituduh kafir , tukang sihir dan gila, dilempari dengan batu, hendak dibunuh dan diperangi , tetapi dia mendoakan mereka agar diberi petunjuk.”..Wahai Allah , ampunilah kaumku. Sesungguhnya mereka tidak tahu.” Dan ketika Rasulullah sudah mempunyai kekuasaan untuk membalas perlakuan mereka, beliau malah mengatakan dengan santun “ Pergilah…kalian telah terbebas” –
( Prof. Dr. Umar Suleiman al Asyqar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar